Tampilkan postingan dengan label Ketik 11 Jari. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ketik 11 Jari. Tampilkan semua postingan

Senin, 27 Juni 2011

Akal, Alam, Alat dan Allah SWT.

Formulasi apa itu?
Dinamika apa itu?
( Sedikit dari Renungan Afif  Asyhari) 
Ini hanyalah redefinisi dari segala sesuatu yang telah diberikan oleh Sang Pencipta Semesta “Robbul Jalil”. Dan sebagai manusia, yang memiliki dinamika penuh atas berlangsungnya semarak kehidupan dibumi ini, maka rasa syukur menjadikan diri manusia memiliki kendali penuh untuk melanggengkan kehidupan dunia yang harus di barengi dengan ibadah sebagai manifestasi bersyukur deang pemberian (Akal, Alam, dan Alat) itu. Dimanakah relevansi dari judul diatas dengan redefinisinya?, “ Baiklah Mari Dimulai ” Dengan..

AKAL
Akal adalah karunia Allah yang kehadirannya dirasa ada karena diri yang bersangkutan memiliki hati dan jiwa / Ruhh, dan sinergi dari kedua karunia inilah yang menjadikan diri manusia memiliki akal / fikiran yang proses kerjanya dibantu oleh organ yang bernama otak. Jadi kata kunci untuk memahaminya adalah “ ada Akal / Fikiran, ada Hati, ada Jiwa dan ada Otak”.

Dengan adanya akal maka manusia dapat merasakan sesuatu bersama hatinya, rasa itu bisa berasal dari sesuatu dimasa lalu atau sesuatu yang diangan-angankan untuk esok dan masa depan. Karena sesuatu yang tergambar dalam akal ini / imaginasi maka seseorang akan membayangkan sesuatu “seperti cita-cita” yang membuat diri manusia tersebut akan berusaha dengan banyak hal agar keinginan tersebut tercapai. Meskipun faktanya untuk subuah cita-cita seseorang harus menemui kata gagal atau jatuh_bangun.

Keinginan yang berakar kuat dalam hati seseorang lambat laun akan mengkristal dalam Jiwanya, sehingga tanpa disadari hal ini akan di rekam oleh otak berulang-ulang kali. Bila keinginan ini akarnya dangkal maka diri yang bersangkutan akan cepat menyerah. Dan sebaliknya, jika akar kenginan ini begitu dalam tertancap, maka berbagai cara diharap akan mewujudkan harapan itu. Jadi cita cita manusia dapat diwujudakan karena kemauan, bukan karena Faktor Genius yang disebut dengan faktor “X”. karena jika hanya membanggakan kondisi genius semata, Penulis yakin hal itu tidak berarti apa apa, karena biasanya seseorang yang genius akan selalu dibarengi dengan usaha gigih demi cita cita yang berakar di hatinya.
“ Lalu Apa Kaitanya Denga Alam?”


ALAM
Alam bisa didapat persamaannya dengan sesuatu yang berada disekeliling manusia, yang bisa berupa benda hidup atau benda mati singkatnya sebutlah sesuatu yang ada di Bumi. Dan ketika manusia yang berakal memulai berinteraksi dengan alam sekitarnya, maka bisa dikatakan bahwa Alam atau lingkungan adalah object untuk mengasah akal manusia (disadari atau tidak disadari).

Jika Anda mulai mengaitkan Akal dan Alam, maka dengan akal yang baik seseorang akan selalu berfikir untuk memulai berkarya menggunakan Alam sebagai medianya, dengan berbagai kemampuan individu yang bersangkutan. Anda juga pasti telah faham bahwa di sekeliling manusia, di bumi terdapat air, tumbuhan, batuan, logam (besi, baja, alluminium, tembaga, timah, nikel, platinum, emas dan perak), permata, kwarsa, uranium dan berbagai Fosil yang dapat dimanfaatkan manusia untuk keperluan menyemarakkan kehidupan bumi, yang karenanya manusia memerlukan jasa orang lain karena manusia memiliki fitrah sebagai makluk sosial..
“ lantas apa keterkaitan Akal, Alam dan Alat?”

ALAT
Dalam mewujudkan sesuatu yang berada di Akal fikiran, tentunya manusia harus berada di bumi / Alam / Lingkungan, dan untuk mempermudah, mempercepat kinerjanya manusia memerlukan benda yang berguna sebagai “Alat bantu”. Alat  ini dapat dibuat dengan bahan baku berasal “air, tumbuhan, batuan, logam (besi, baja, alluminium, tembaga, timah, nikel, platinum, emas dan perak), permata, kwarsa, uranium dan berbagai Fosil ” seperti yang disebutkan diatas..

Pada Era awal kehidupan manusia ( keluarga Bapak Adam As.) tentunya yang disebut alat dalam imaginasi manusia modern, bisa digambarkan sebagai Tongkat, alat ungkit, alat pemukul, alat pengikat, alat pemotong dan alat penghitung. Itu adalah pemikiran manusia modern, dan itu sah_sah saja karena proses penemuan bahan baku seperti yang dimiliki peradaban modern ini, memerlukan waktu beirbu_ribu tahun lamanya..  

Dalam hemat penulis, Biarpun dimasa Nabi Adam As, dan Generasi Beliau pasti telah membayangkan kecanggihan alat bantu, karena semasa masih di Syurga Bapak Adam telah di ajarkan segala rahasia pengetahuan 7 langit dan 7 Bumi, jadi kemodernan alat bantu di masa Bapak Adam sudah tergolong luar biasa, berhubung para Nabi terdahulu hidup dalam Tuntunan Ilahi, maka sesuatu yang bukan prioritas tidak akan muluk muluk di fikirkan, karena dimasa itu mengelola bumi dan menyiapkan Kholifah / Generasi Pemimpin lebih prioritas.

Jadi Era Kepemimpinan Bapak Adam As dibumi, tidak sama zamannya dengan Era “Neanderthal” yang kadar cairan Otaknya hanya 899 cc, sedang Bapak Adam adalah penghuni Bumi yang sangat cerdas dengan Kandungan Cairan otak lebih dari 1000 cc.
Yang dalam bahasa Al_Qur`an disebut sebagai At_taqwim, “Sesungguhnya Kami Telah Menciptakan Manusia Dalam Bentuk Yang Sebaik-Baiknya ( At Thin:4)“.

Karena ciptaan yang sempurna inilah manusia layak mengelola bumi dengan sebaik baiknya. Dan pada sisi lain manusia juga di beri pilihan apakah Ilmunya untuk Kebaikan atau Kejahatan, dan semua itu ada resiko baik dan resiko buruk yang akan di panen.

ALLA H SWT
Setelah manusia mengenali diri dan akalnya, maka manusia telah menemukan alasan untuk bersyukur kepada Tuhannya, arti bersyukur disini adalah ungkapan rasa bisa menerima pemberian Ilahi, karena dalam menepuh kehidupan ini ternyata manusia telah dibekali cara berfikir, kekayaan alam yang dapat dijadikan alat untuk kesejahteraan semasa hidup di dunia, dll. Karena yang jadi pelaku utama adalah manusia, maka kronologis urut urutannya adalah:
1.  Manusia Diciptakan Allah dan Memiliki Akal,
2.  Manusia Dibekali Alam / Bumi / Lingkungan,
3.  Manusia Membuat Alat,
4.  Manusia Bersyukur Kepada ALLAH.

Manusia yang mampu mensinergikan semua hal diatas, maka diri mereka akan selalu  kembali ingat / Dzikir kepada Allah, yang juga bagian dari rasa bersyukur. Argument untuk ungkapan rasa Syukur  Anda adalah “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (Surat Ibrahim:7)".

Jika disekeliling Anda, ada manusia dengan fisik sehat dan akal sehat, kemudian mereka tidak bisa bertahan hidup, maka dapat diprediksi bahwa manusia tersebut:
1.  Sedang Jadi Pemalas ( contoh: mengemis, menjambret, menipu dll),
2.  Sedang Putus asa ( karena akar keyakinan tidak tertanam dalam hati, harusnya berusaha dan bangkit lagi karena masih punya jati diri),
3.  Tidak punya cita cita ( type orang yang masa bodoh, pendek fikiran dll),
4.  Sedang diperbudak Syetan ( nark.oba. dan sejenisnya, dan yang sama parah adalah menjadikan alat temuan sebagai cara mencelakai manusia lainnya, misal adu dan pemer senjata canggih, memakai nuklir untuk perang, senjata biologi dan kimia dll).

Jika didasari dengan rasa syukur harusnya apapun yang di peroleh / di temukan  manusia, selayaknya akan lebih mendekatkan manusia untuk bersyukur pada Tuhannya “ Allahu Robbul Jalil”.

Catatan:
Sebagai seorang manusia dan diri manusia Ciptaan Allah, maka jangan pernah berfikir Asal Mula Tuhan, karena akan menjadikan fikiran Anda ingkar / Kufur kepada Allah, jika kondisi ini berlanjut, maka Anda akan sakit raga, dan jika kondisi ini juga berlanjut bisa di prediksi Anda benar benar gila.

Jadi yang terbaik adalah “Renungi Ciptaan Allah dan Jangan Pernah Berfikir tentang Allah”. Merenungi ciptaan Allah akan jadikan diri manusia bertambah ilmu, tambah syukurnya dan bertambah Taqwanya.

(Terimakasih.. Semoga bermanfaat..)

Selasa, 29 Maret 2011

Singkong, Telur Bebek dan Kopi

Charera sore itu baru saja turun dari sepeda kesayangannya, setelah ta’dzim pada sang ayah ia langsung menuju bungker kesayangannya, setelah segarkan diri  charera berjingkat jingkat menuju ruang makan yang berada di dekat pesawat TV, lha kok menu ini lagi gumamnya, seketika itu gairah makannya musnah.. karena disekolah menu itu telah dilahapnya sebelum extra kurikuler.

Ketika papanya datang dari rumah bibi, lantas charera ditanya terkait kemalasannya untuk makan “maaf papa, aku disekolah sudah makan menu ini, tapi aku lapar banget jika papa tidak punya menu lain”, seketika sang ayah memberi jawaban “ ada Nduk” nduk adalah istilah panggilan kesayangan untuk anak gadis di jawa.. sejurus kemudian sang ayah menyerahkan sebungkus paketan yang tadinya berasal dari rumah bibi, seketika hatinya bersorak girang karena ada menu yang ngundang selera..

Tapi apa kata dunia!, ternyata paketan itu hanya barang mentah yang berisi onggokan singkong, telur bebek dan kopi..

Surut sudah langkahnya untuk siapkan piring nampan dan sendok_garpu, mriang rasanya melihat semua ini, tanpa terasa kulit kepalanya jadi gatal dan ujung kukunya telah selusin kali garuk garuk rambutnya..

Melihat kebingungannya, rupanya sang papa faham dengan ekspresi wajah sigadis ini, maka dengan santai diambilnya pisau, baki dan telenan. Sambil memanggil sang gadis, ayah mengajarinya untuk mengupas singkong, mencuci telur bebek, dan merebus kopi dalam jumlah yang cukup.

Setelah semua itu bersih dan rapi, maka sang ayah mengajari charera untuk menjadikan segala sesuatu berubah jadi lebih baik, setelah beberapa saat singkong direbus, maka kerasnya singkong berubah drastis menjadi lunak dan lebih nikmat karena digoreng dengan bumbu yang sedap.

Pada beberapa detik berikutnya, telur bebek yang tadi isinya lunak, cair dan amis kini telah berubah wujud menjadi, padat dan menggiurkan aroma dan rasanya, berselang sejurus kemudian setelah kopi direbus kini tercium aroma khas kopi yang harum, saking senangnya kini Charera yang ganti nanya pada ayah, “kopinya diapakan ayah”, agar nikmat dan sedap tambahkan gula mumpung masih mendidih, sahut ayah sambil melihati teledrama di TV,
Ketika sejurus kemudian semua acara memasak selesai, maka charera menghidangkannya bersama ayah sambil nonton berita di channel TV tersebut..

Nduk, hari ini kamu dapat pelajaran berharga.., imbuh ayah, “apasaja ayah?” Yaitu:
  • Pertama: singkong yang asalnya keras setelah di rebus berubah jadi empuk dan setelah digoreng tambah lebih enak,
  • Kedua: telur bebek yang tadinya berisi cairan dan rentan pecah setelah direbus kini menjadi padat dan enak dinikmati,
  • Ketiga: kopi yang tadinya terasa pahit, setelah direbus dengan air mendidih, maka kini semakin nikmat setelah di taburkan gula..


Tahukah kamu Nak? apa persamaan dari ketiga hal itu?
“Ketiganya melewati suatu proses yang disebut dipanaskan atau dimasak”. Jadi dengan “kemauan untuk ihtiyar” maka apapun yang diberikan Allah SWT. wajib disyukuri, karena faktanya manusi telah diberi materi dan daya Fikir.. jadi dengan Ihtiayar, berfikir dan bersyukur maka kebahagiaan manusia semakin bertambah, begitu pula ilmunya.. maka banyak_banyaklah bersyukur, karena ni’mat Allah akan lebih banyak lagi..