Tampilkan postingan dengan label Pancaran Cahaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pancaran Cahaya. Tampilkan semua postingan

Senin, 14 Mei 2012

Bila seluruh galaksi sebaris (musnahnya ummat manusia)


By: afif asyhari – bizafif@gmail.com
Mungkin header diatas belum pas diucapkan, tapi Anda boleh mengeja dengan kalimat yang lebih bagus, misalnya: “Apa yang terjadi jika seluruh galaksi berada dalam satu baris?”. Baiklah dari pada saya bertele-tele, mari kita menyelami suatu kronologi yang pernah di sabdakan Rosul Muhammad SAW yang dalam bahasa bebasnya adalah: “pada suatu masa di akhir zaman, akan terjadi kegelapan tujuh hari tujuh malam, maka beruntunglah manusia yang ingat (banyak dzikir) dan beruntung juga manusia yang lupa di masa itu”.
Atau bila Anda pernah mendengar pesan dari leluhur kita yang bisanya mengatakan “ suatu saat nanti akan terjadi kegelapan 7 hari 7 malam, manusia tidak bisa melihat apapun, tidak merasakan apapun, kecuali mereka yang lupa dzikirnya”. Peringatan dan prediksi ini telah di tuliskan ratusan tahun yang lalu dalam lembar karya milik Syaikh muhammad burhan atau lebih dikenal dengan Pangeran Ronggo Warsito, yaitu Adik dari Pangeran Imam sujono (Kyai imam sujono) yang makamnya berada di gunung kawi jawa timur yang kebanyakan orang datang dan salah cara untuk mendapat kekayaan yaitu dengan membawa sesajen dan kurban,  beliau  juga adalah adik dari Pangeran diponegoro. Dan pangeran diponegoro juga adalah anggota majlis wali songo angkatan ke 10.
( Please go back to header)....
Jika toh demikian, kronologis apa yang menjadi latar belakang terjadinya kehancuran ummat manusia itu? Tentunya Anda masih ingat fenomena semesta skala kecil bukan? Misal gerhana matahari dan gerhana bulan. Ketika gerhana bulan saja kwalitas grafitasi antara matahari bumi dan bulan berubah, air laut bisa pasang surut dalam rentang waktu yang singkat. Bagaimana pengalaman Anda jika menyaksikan gerhana matahari total? Tentunya seluruh aktifitas di suatu daerah akan berhenti sementara waktu. Lalu coba Anda bayangkan jika fenomena sumber kehancuran itu diakibatkan bersatunya seluruh galaksi dalam satu baris. Maka itulah yang dikatakan gerhana tatasurya, yaitu kronologi terjadinya saling ganggu gugat antar galaksi atau tata surya. Berhubung setiap tatasurya memilik mataharinya sendiri atau sumber cahayanya sendiri, maka kronologi gerhana tatasurya itu akan menimbulkan kehancuran makhluq hidup yang luar biasa. Terutama manusia.
Bagaimana paragraph diatas bisa masuk akal atau sampai di nalar pemikiran manusia?.. logikanya begini:
  • Jika gerhana tatasurya pada detik pertama terjadi, maka seluruh sumber energi raksasa pada setiap galaksi akan mati (kekuatan pijarnya musnah), maka pada setiap galaksi akan terjadi kegelapan, dan..
  • Galaksi tempat manusia berada saat detik pertama terjadi gerhana tatasurya itu, maka seluruh sumber energi atau power plant jenis apa saja tidak akan berfungsi (misal: PLTA, PLTG, PLTS, Generator set dll), maka bencana ummat manusia tidak akan bisa dihindari, adakah contohnya? Berikut ini contohnya...
  • Bila dalam detik pertama gerhana tata surya terjadi, dan jutaan kapal laut masih berada di perairan, maka kapal laut jenis apapun akan kehilangan daya grafitasinya, maka prediksi buruknya adalah kapal itu akan ditelan air. Prediksi berikutnya...
  • Jutaan pesawat udara yang berada pada ketinggian juga akan jatuh karena daya grafitasi dan powerplant lokal di pesawat tersebut tidak berfungsi, hal ini juga berlaku untuk semua satelit yang berada pada orbit.
Lalu bagaimana ummat manusia lainnya dibumi?
Apa yang bisa mereka lakukan?
Seberapa besar harapan mereka untuk selamat?
Apa media atau ikhtiar atau usaha agar mereka selamat?
Sahabatku.. pertanyaan-pertanyaan diatas salah satunya pasti telah bersarang dalam pemikiran Anda.. jika kondisi gerhana tatasurya telah separah itu, maka pada akhirnya manusia akan bersandar pada “retorika tangan tuhan” tapi jangan mengartikan tangan tuhan secara fisik, artikan tangan tuhan sebagai sifat maha kuasa, maha perkasa, maha asih dan maha tau.
Retorika inilah yang telah penulis sampaikan pada paragraph paling atas, yaitu pesan Baginda Rosul Muhammad Saw, yang sifatnya universal bagi ummat manusia. Yang hatinya merasa dan mengaku sebagai hamba Allah Swt.
Retorika berikutnya adalah “kesadaran untuk persiapan diri berupa amalah lhir dan amalan batin”. Apa yang bisa dilakukan dengan retorika ini?.. sebagai pembaca yang muslim, maka Cuma ada 2 hal:
  • Sholat 5 waktu sebagai pondasi diri,
  • Tinggalkan semua perkara buruk (dalam level thoriqot ada 16 sifat buruk) dan pupuk-suburkan kebaikan lainnya,
  • Pakailah perisai jiwa dengan “Istighfar dan sholawat”.
Terkait rahasia istighfar Anda bisa membaca rujukan Abadi dalam surat Nuh, Juz 29 ayat 10 dan mengenai rahasia istighfar ada pada ayat 11-dst.
Sedangkan sholawat adalah Perisai jiwa yang memberikan sensor aura untuk setiap Ruh / Jiwa yang beriman Yaitu: Malaikat, manusia dan jin, karena ketiga Ras Makhluq ini bisa merasakan bagian dari iman. Sedang setan, iblis dan sekutunya tdk ada rasa iman. Karena antara hati dan ruh tidak singkron dan di dominasi oleh semua sifat buruk.
(berlanjut...)

Rabu, 17 Agustus 2011

Manusia Segala Zaman (Bag.2)

(From the desk afif asyhari)
Header diatas tepatnya sebuah judul yang berbunyi “manusia adalah anak segala zaman”  atau dalam perspektive yang telah di isyaratkan Baginda Muhammad Saw “ Al insaanu Ibna kulla zamaanin “ perspektive ini bila dikaji lebih dalam akan merujuk pada ayat Alqur`an, maka “jika seluruh lautan menjadi tinta dan ranting dibumi jadi pena, maka tidak akan habis ilmu yang telah disiapkan oleh Allah Swt”.
Dan istilah itu hingga saat ini selalu berupa fenomena yang tidak pernah berhenti, yaitu untuk jiwa yang menyadari atau bagi jiwa yang lupa dalam hakekat yang sebenarnya.
Terus,.. tentunya Anda akan bertanya-tanya, apa menariknya pembahasan seperti ini?.. konsep apa yang akan di usung untuk menambah khazanah ilmu para pembaca?..
Baiklah.. jika sebelumnya sudah ada prediksi seperti itu, maka konsepnya di sederhanakan saja..
  • Setiap manusia lahir pada suatu zaman,
  • Setiap manusia memiliki ciri khas peradaban suatu zaman,
  • Keagungan dan kemerosotan setiap zaman selalu unik,
  • Kemiripan suatu zaman selalu terulang meskipun skala dan intensitasnya berbeda,
  • Setiap zaman akan melahirkan tokoh utama dan musuh utama,
  • Keemasan suatu zaman pasti akan tenggelam, dan tergantikan dengan zaman lainnya,
Dan untuk itu paragraph berikut ini akan kita mulai dari tokoh abadi dalam peradaban manusia, :
Idris As
Kalimat IDRIS berasal dari bahasa Arab , dalam Alkitab: Henokh (sekitar 4533-4188 SM) Beliau adalah salah seorang rasul yang pertama kali yang diberikan tugas untuk menyampaikan risalah kepada kaumnya. Ia diberikan hak kenabian oleh Allah setelah Adam dan Shiyth.

Dalam suatu riwayat disampaikan bahwa Idris As lahir dan tinggal di Babilonia, Iraq, untuk berdakwah kepada kaumnya yang bernama Zuriat Qabil dan Memphis. Sedangkan dalam beberapa kisah menyebutkan, Idris As lahir di daerah Munaff, Mesir. Namanya disebutkan sebanyak 2 kali dalam Al-Qur'an.

Etimologi ( Beberapa Istilah Terkait Nabi Idris As)
Dalam "Kisah Menakjubkan 25 Nabi", Idris As memiliki nama asli Akhnukh. Dinamakan Idris As karena ia selalu mempelajari mushaf-mushaf Adam dan Shiyth. Ia juga dijuluki sebagai "Asadul asad" (Singa dari segala singa) karena keberanian dan kegagahannya. Menurut buku berjudul The Prophet of God Enoch: Nabiallah Idris As, Idris As adalah sebagai sebutan atau nama Arab bagi Akhnukh, nenek moyang Nabi Nuh As.

Lebih lanjut Dikatakan bahwa asal mula nama Idris As berasal dari kosa kata bahasa Arab, "darasa" yang memiliki arti telah belajar. Ia dinamakan demikian karena ia:
·         Banyak Sekali Mempelajari Ilmu,
·         Dikatakan Juga Ia Sebagai Orang Pertama Yang Menjahit Pakaian Dan Mengenakan Pakaian Yang Dijahit.
·         Ia Dianggap Pula Sebagai Penemu Tulisan Dan Alat Tulisnya.
Akan tetapi menurut Az-Zamakhsyari menyatakan bahwa kata Idris As bukan nama yang berasal dari Arab.
Sedangkan di dalam kisah lain, Idris As diberi nama Hurmus al-Haramisah.

Genealogi Nabi Idris As.
Idris As adalah keturunan keenam dari Nabi Adam As, silsilah lengkapnya adalah sebagai berikut,:
·         Idris As Bin Yarid
·         Bin Mahlail
·         Bin Qainan
·         Bin Anusy
·         Bin Syits
·         Bin Adam.
Menurut kitab tafsir, ia hidup 1.000 tahun setelah Adam wafat.

Biografi ( bagian dari perjalanan hidup nabi Idris As.)
Nabi Idris As dianugerahi kepandaian dalam berbagai disiplin ilmu dan kemahiran, serta kemampuan untuk menciptakan alat-alat untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dalam beberapa kisah dikatakan bahwa Idris As sebagai nabi pertama yang:
·         Mengenal Tulisan,
·         Menguasai Berbagai Bahasa,
·         Ilmu Perhitungan,
·         Ilmu Alam,
·         Astronomi,
·         Dan Lain Sebagainya.

Dalam suatu kisah, pada suatu masa di mana kebanyakan manusia akan melupakan Allah sehingga Allah menghukum manusia dengan bentuk kemarau yang berkepanjangan. Nabi Idris As pun turun tangan dan memohon kepada Allah untuk mengakhiri hukuman tersebut. Allah mengabulkan permohonan itu dan berakhirlah musim kemarau tersebut dengan ditandai turunnya hujan.

Nabi Idris As diperkirakan bermukim di Mesir di mana ia berdakwah untuk menegakkan agama Allah, mengajarkan tauhid, dan beribadah kepada Allah serta memberi beberapa pendoman hidup bagi pengikutnya supaya selamat dari siksa dunia dan akhirat.

Beliau dinyatakan di dalam Al-Quran sebagai manusia pilihan (Rosul) Allah sehingga Dia mengangkatnya ke langit. Ibnu Abi Hatim dalam tafsirnya meriwayatkan bahwa Nabi Idris As wafat saat beliau sedang berada di langit keempat ditemani oleh seorang malaikat. Ia hidup sampai usia 82 tahun.

Penjelasan Qur'an Dan Hadits Terkair Keberadaan Nabi Idris As

Qur'an
Terdapat empat ayat yang berhubungan dengan Idris As dalam Al-Qur'an, dimana ayat-ayat tersebut saling terhubung yaitu terdapat pada:
·         Surah Maryam (Maryam) Dan
·         Surah Al-Anbiya' (Nabi-Nabi).


Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris As (yang tersebut) di dalam Al-Quran.
·         Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi. Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi. (Qur'an 19:56-57)

·         Dan (ingatlah kisah) Ismail, Idris As dan Dzulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar. Kami telah memasukkan mereka kedalam rahmat Kami. Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh." (Qur'an 21:85-86)

Hadits
Dalam sebuah hadits, Idris As disebutkan sebagai salah seorang dari nabi-nabi pertama yang berbicara dengan Muhammad dalam salah satu surga selama Mi'raj.

Diriwayatkan Dari Abbas Bin Malik: ...
Gerbang telah terbuka, dan ketika aku pergi ke surga keempat, disana aku melihat Idris As. Jibril berkata (kepadaku). 'Ini adalah Idris As; berilah dia salammu.' Maka aku mengucapkan salam kepadanya dan ia mengucapkan salam kepadaku dan berkata. 'Selamat datang, wahai saudaraku yang alim dan nabi yang saleh.; ... (Sahih Bukhari 5:58:227).

Idris As dipercayai sebagai seorang penjahit berdasarkan hadits yang di riwayatkan oleh Al-Hakim:
Ibnu Abbas berkata, "Daud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris As seorang penjahit dan Musa adalah penggembala." (dari al-Hakim).

Nasihat dan Ajaran Nabi Idris As.
Berikut ini adalah beberapa nasihat dan untaian kata mutiara yang di wariskan Nabi Idris As.
·         Kesabaran yang disertai iman kepada Allah (akan) membawa kemenangan.
·         Orang yang bahagia adalah orang yang waspada dan mengharapkan syafaat dari Tuhannya dengan amal-amal salehnya.
·         Bila kamu memohon sesuatu kepada Allah dan berdoa, maka ikhlaskanlah niatmu. Demikian pula (untuk) puasa dan salatmu.
·         Janganlah bersumpah palsu dan janganlah menutup-nutupi sumpah palsu supaya kamu tidak ikut berdosa.
·         Taatlah kepada rajamu dan tunduklah kepada pembesarmu serta selalu penuhilah lisanmu dengan ucapan syukur dan puji kepada Allah.
·         Janganlah iri hati kepada orang-orang yang baik nasibnya karena mereka tidak akan banyak dan tidak lama menikmati kebaikan nasibnya.
·         Barang siapa melampaui kesederhanaan tidak sesuatu pun akan memuaskannya.
·         Tanpa membagi-bagikan nikmat yang diperolehnya, seseorang tidak dapat bersyukur kepada Allah atas nikmat-nikmat yang diperolehnya itu.

Cerita-Cerita Yang Masyhur Terkait Nabi Idris As Adalah:

Nabi Idris As dan Tamu Misterius
Nama Nabi Idris As. yang sebenarnya adalah ‘Akhnukh’. Sebab beliau dinamakan Idris As, kerana beliau banyak membaca, mempelajari (tadarrus) kitab Allah SWT.
Setiap hari Nabi Idris As menjahit qamis (baju kemeja), setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit pakaiannya, beliau mengucapkan tasbih. Jika pekerjaannya sudah selesai, kemudian pakaian itu diserahkannya kepada orang yang menempahnya dengan tanpa meminta upah. Walaupun demikian, Nabi Idris As masih sanggup beribadah dengan amalan yang sukar untuk digambarkan. Sehingga Malaikat Maut sangat rindu berjumpa dengan beliau.

Kemudian Malaikat Maut me mohon kepada Allah SWT, agar diizinkan untuk pergi menemui Nabi Idris As. Setelah memberi salam, Malaikat pun duduk.
Nabi Idris As. mempunyai kebiasaan berpuasa sepanjang masa. Apabila waktu berbuka telah tiba, maka datanglah malaikat dari Syurga membawa makanan Nabi Idris As, lalu beliau menikmati makanan tersebut.

Kemudian baginda beribadah sepanjang malam. Pada suatu malam Malaikat Maut datang menemuinya, sambil membawa makanan dari Syurga. Nabi Idris As menikmati makanan itu. Kemudian Nabi Idris As berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai tuan, marilah kita nikmati makanan ini bersama-sama.” Tetapi Malaikat itu menolaknya.
Nabi Idris As terus melanjutkan ibadahnya, sedangkan Malaikat Maut itu dengan setia menunggu sampai terbit matahari. Nabi Idris As merasa heran melihat sikap Malaikat itu.

Kemudian beliau berkata: “Wahai tuan, maukah tuan berjalan jalan bersamaku untuk melihat keindahan alam? Malaikat Maut menjawab: Baiklah Wahai Nabi Allah Idris As.”
Maka berjalanlah keduanya melihat pesona alam dengan berbagai jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup di sana. Akhirnya ketika mereka sampai pada suatu kebun, maka Malaikat Maut berkata kepada Nabi Idris As.: “Wahai Idris As, adakah tuan izinkan saya untuk mengambil ini untuk saya makan? Nabi Idris As pun menjawab: Subhanallah, mengapa malam tadi tuan tidak mau memakan makanan yang halal, sedangkan sekarang tuan mau memakan yang haram?”.

Ketika ‘Izrail mewafatkan Nabi Idris As atas Permintaannya
Kemudian Malaikat Maut dan Nabi Idris As meneruskan perjalanan mereka. Tidak terasa oleh mereka bahawa mereka telah berjalan jalan selama empat hari. Selama mereka bersahabat, Nabi Idris As menemui beberapa keanehan pada diri temannya itu. Segala tindak-tanduknya berbeda dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya Nabi Idris As tidak dapat menahan rasa ingin tahunya itu.

Kemudian beliau bertanya: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya? Saya adalah Malaikat Maut.”
“Tuankah yang bertugas mencabut semua nyawa makhluk?” “Benar wahai Idris As.”
“Sedangkan tuan bersama saya selama empat hari, adakah tuan juga telah mencabut nyawa-nyawa makhluk?”
“Wahai Idris As, selama empat hari ini banyak sekali nyawa yang telah saya cabut. Roh makhluk-makhluk itu bagaikan hidangan di hadapanku, aku ambil mereka bagaikan seseorang sedang menyuap-nyuap makanan.”
“Wahai Malaikat, apakah tujuan tuan datang, apakah untuk Tamasya dibumi atau untuk mencabut nyawaku?”
“Saya datang untuk berkunjung kepadamu dan Allah SWT telah mengizinkan niatku itu.”
“Wahai Malaikat Maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu, yaitu agar tuan mencabut nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah agar Allah menghidupkan saya kembali, supaya aku dapat menyembah Allah Setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut itu.”
Malaikat Maut pun menjawab: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seseorang pun, melainkan hanya dengan izin Allah.”

Lalu Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut, agar ia mencabut nyawa Idris As. Maka dicabutnyalah nyawa Idris As saat itu juga. Maka Nabi Idris As pun merasakan kematian ketika itu.
Di waktu Malaikat Maut melihat kematian Nabi Idris As itu, maka menangislah ia... Dengan perasaan hiba dan sedih ia memohon kepada Allah supaya Allah menghidupkan kembali sahabatnya itu. Allah mengabulkan permohonannya, dan Nabi Idris As pun dihidupkan kembali oleh Allah SWT.

Izrail Membawa Nabi Idris As ke Syurga dan ke Neraka
Kemudian Malaikat Maut memeluk Nabi Idris As, dan ia bertanya: “Wahai saudaraku, bagaimanakah tuan merasakan kesakitan maut itu? Bila seekor hewan dikelupas kulitnya ketika ia masih hidup, maka sakitnya maut itu seribu kali lebih sakit daripada itu... Padahal-kelembutan yang saya lakukan terhadap tuan, ketika saya mencabut nyawa tuan itu, belum pernah saya lakukan terhadap sesiapa pun sebelum tuan. Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai permintaan lagi kepada tuan, yaitu saya sungguh-sungguh berhasrat melihat Neraka, supaya saya dapat beribadah kepada Allah SWT lebih banyak lagi, setelah saya menyaksikan dahsyatnya api neraka itu. Wahai Idris As. saya tidak dapat pergi ke Neraka jika tanpa izin dari Allah SWT.”

Akhirnya Allah SWT mewahyukan kepada Malaikat Maut agar ia bersedia membawa Nabi Idris As ke dalam Neraka. Maka pergilah mereka berdua ke Neraka. Di Neraka itu, Nabi Idris As. dapat melihat semua yang diciptakan Allah SWT untuk menyiksa musuh-musuh-Nya. Seperti:
·         Rantai-rantai yang panas,
·         Ular yang berbisa,
·         Kalajengking,
·         Api yang membara,
·         Timah yang mendidih,
·         Pohon-pohon yang penuh berduri,
·         Gemuruh air yang mendidih
·         Dan lain-lain.

Setelah merasa puas melihat keadaan Neraka itu, maka mereka pun keluar dari alam nerala itu. Beberapa saat berikutnya, Nabi Idris As. berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai Malaikat Maut, saya mempunyai hajat yang lain, yaitu agar tuan dapat menolong saya membawa masuk ke dalam Syurga. Sehingga saya dapat melihat apa-apa yang telah disediakan oleh Allah bagi para kekasih-Nya. Setelah itu saya pun dapat meningkatkan lagi ibadah saya kepada Allah SWT. Saya tidak dapat membawa tuan masuk ke dalam Syurga, tanpa perintah dari Allah SWT.” Jawab Malaikat Maut.

Lalu Allah SWT pun memerintahkan kepada Malaikat Maut supaya ia membawa Nabi Idris As masuk ke dalam Syurga. Kemudian pergilah keduanya, sehingga mereka sampai di pintu Syurga dan mereka berhenti di pintu tersebut. Dari situ Nabi Idris As dapat melihat pemandangan di dalam Syurga. Nabi Idris As dapat melihat segala macam kenikmatan yang disediakan oleh Allah SWT untuk para wali-waliNya. Berupa buah-buahan, pohon-pohon yang indah dan sungai-sungai yang mengalir dan lain-lain.

Kemudian Nabi Idris As berkata: “Wahai saudaraku Malaikat Maut, saya telah merasakan pahitnya maut dan saya telah melihat dahsyatnya api Neraka. Maka maukah tuan memohonkan kepada Allah untukku, agar Allah mengizinkan aku memasuki Syurga untuk dapat meminum airnya, untuk menghilangkan kesakitan mati dan dahsyatnya api Neraka?”

Maka Malaikat Maut pun bermohon kepada Allah. Kemudian Allah memberi izin kepadanya untuk memasuki Syurga dan kemudian harus keluar lagi. Nabi Idris As pun masuk ke dalam Syurga, beliau meletakkan kasutnya di bawah salah satu pohon Syurga itu.., lalu ia keluar kembali dari Syurga. Setelah beliau berada di luar, Nabi Idris As berkata kepada Malaikat Maut: “Wahai Malaikat Maut, aku telah meninggalkan kasutku di dalam Syurga.

Malaikat Maut pun berkata: Masuklah ke dalam Syurga, dan ambil kasut tuan.”
Maka masuklah Nabi Idris As, namun beliau tidak keluar lagi, sehingga Malaikat Maut memanggilnya: “Wahai Idris As, keluarlah!. Tidak, wahai Malaikat Maut, kerana Allah SWT telah berfirman yang artinya:
“Setiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (Ali-Imran: 185)

Sedangkan saya telah merasakan kematian. Dan Allah berfirman yang artinya:
“Dan tidak ada seorang pun daripadamu, melainkan mendatangi Neraka itu.”
(Maryam: 71)

Dan saya pun telah mendatangi Neraka itu. Dan firman Allah lainnya yang berarti:
“… Dan mereka sekali-kali tidak akan dikeluarkan daripadanya (Syurga).”
(Al-Hijr: 48)

Karena kecerdasan nabi Idris itulah, Maka Allah menurunkan wahyu kepada Malaikat Maut itu: “Biarkanlah dia, kerana Aku telah menetapkan di azali, bahawa ia akan bertempat tinggal di Syurga.”
Allah menceritakan tentang kisah Nabi Idris As ini kepada Rasulullah SAW dengan firman-Nya:
“Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka, kisah) Idris As yang tersebut di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi. Dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (Maryam: 56-57)

(semoga bermanfaat.. berlanjut lagi >>>)

Senin, 15 Agustus 2011

Manusia Segala Zaman (Bag.1)

(From the desk afif asyhari)

Header diatas tepatnya sebuah judul yang berbunyi “manusia adalah anak segala zaman”  atau dalam perspektive yang telah di isyaratkan Baginda Muhammad Saw “ Al insaanu Ibna kulla zamaanin “ perspektive ini bila dikaji lebih dalam akan merujuk pada ayat Alqur`an, maka “jika seluruh lautan menjadi tinta dan ranting dibumi jadi pena, maka tidak akan habis ilmu yang telah disiapkan oleh Allah Swt”.
Dan istilah itu hingga saat ini selalu berupa fenomena yang tidak pernah berhenti, yaitu untuk jiwa yang menyadari atau bagi jiwa yang lupa dalam hakekat yang sebenarnya.

Terus,.. tentunya Anda akan bertanya-tanya, apa menariknya pembahasan seperti ini?.. konsep apa yang akan di usung untuk menambah khazanah ilmu para pembaca?..
Baiklah.. jika sebelumnya sudah ada prediksi seperti itu, maka konsepnya di sederhanakan saja..
  • Setiap manusia lahir pada suatu zaman,
  • Setiap manusia memiliki ciri khas peradaban suatu zaman,
  • Keagungan dan kemerosotan setiap zaman selalu unik,
  • Kemiripan suatu zaman selalu terulang meskipun skala dan intensitasnya berbeda,
  • Setiap zaman akan melahirkan tokoh utama dan musuh utama,
  • Keemasan suatu zaman pasti akan tenggelam, dan tergantikan dengan zaman lainnya,

Dan untuk itu paragraph berikut ini akan kita mulai dari tokoh abadi dalam peradaban manusia, :
Adam As,
kenapa Bapak Adam?.. karena sudah jelas, cikal bakal manusia bumi yang cerdas bermula dari kehidupan bapak adam dalam suatu lingkungan yang disebut syurga yaitu suatu tempat yang memiliki dimensi yang jauh berbeda bila di banding dengan alam dunia, tempat yang bersih, indah, serba ada, penuh kesenangan dan rasa syukur. Dimensinya berbeda jauh dari bumi, karena bumi dalam perspektif panca indra bisa sangat terasa adanya kesenangan dan kesengsaraan, susah-senang, permusuhan-perdamaian, kelahiran-kematian, tipudaya-ketulusan, dll. Jadi karena jebakan Azaazil (juru dakwah suatu bangsa Iblis yang karena sifat durhaka di sebut iblis) maka Bapak adam lupa akan sebuah perjanjian dengan Allah yaitu melanggar larangan memakan buah keabadian (Khuldi).

Kondisi ini menurut perspektiv pemikiran manusia adalah jebakan busuk atau konspirasi, sedang menurut perspektive bangsa iblis adalah jalan / cara untuk mengalahkan / melumpuhkan kehebatan bangsa manusia. Ketika kondisi itu telah benar benar terjadi pada bapak adam As, maka kini babak baru sebuah kehidupan harus di jalani “yaitu” prosesi migrasi dari dimensi syurga kedalam dimensi baru di permukaan bumi, yang sudah jelas sangat berbeda, bumi memiliki separuh sifat sifat kenerakaan dan sifat kesyurgaan. Dan bumi adalah dimensi yang bisa merangkum dua keadaan ini sekaligus. Dan itu menunjukkan keberkahan bagi bumi dan manusia yang menghuninya.. (gambaran berkah itu bisa dicontohkan: jika seseorang mampu menjauhi perbuatan yang menyebabkan dirinya bebas dari sifat kenerakaan siksa dunia akhirat, maka ia tertcatat memiliki pahala di sisi Tuhannya, dan berlaku sebaliknya..)

Dan bukti dari keunggulan dan kecerdasan yang telah di wariskan Dynasti bangsa manusia adalah kemauan manusia untuk bertahan hidup dengan membekali diri mereka dengan ilmu pengetahuan yang selalu terimplementasikan dalam aktivitas hidup mereka secara nyata. Sebagai contoh: ketika manusia ingin memiliki istana, maka teknis pembuatan, kronologi kerja dan komponen bahan bakunya selalu berbeda beda dari generasi Bapak Adam As, hingga peradaban kita saat ini, jika dulu bahan pokonya tanah, batu dan kayu, maka saat ini pengetahuan manusia telah mampu meracik teknologi bangunan berbahan baku campuran dari senyawa tertentu dengan komposisi yang telah di sederhanakan dan prosentasi yang akurat. Sebagai contoh rangka atap yang asalnya kayu yang berat, kini bisa memakai bahan baja ringan dengan kekuatan terstruktur, atap yang asalnya tanah liat bisa di rombak dengan penerapan komposisi semen dan di senyawakan dengan kawat baja yang menerapkan kronologis pengecoran tipe fusi dingin sederhana hingga menjadi sepadat dan sekeras batu.. dan ternyata kemauan dan kemampuan generasi Anak Adam As, selalu multimatch yaitu selalu merasa belum cukup dengan satu keahlian saja, karena mereka selalu mempelajari sesuatu yang baru yang bisa diterapkan..

Paragraph diatas, barulah permulaan dari sekelumit gambar tingkat kecerdasan generasi Anak Adam As, dan tentunya Anda tidak lupa bukan? Bahwa dalam menjalani hidup ini Bapak Adam telah mewariskan 50 cabang ilmu (dan akan terus bertambah) sebagai bekal menjalani hidup di dunia dan bekal hidup di syurga tempat Bapak Adam pertamakali menjalani hidup, ilmu itu meliputi :
1.        Ilmu tumbuhan,
2.        Hewan darat,
3.        Hewan laut,
4.        Hewan dan tumbuhan mikro,
5.        Fisik manusia,
6.        Psikis / Psikologi,
7.        Ketuhanan,
8.        Filsafat,
9.        Sufisme,
10.     Matematika,
11.     Fisika,
12.     Alchemy,
13.     Sain terapan,
14.     Sains fiksi,
15.     Sains mithologi,
16.     Mistisme / Keghaiban,
17.     Sumber daya,
18.     Sumber tenaga,
19.     Komunikasi,
20.     Tata niaga,
21.     Pemasaran,
22.     Produksi,
23.     Transportasi,
24.     Pengolahan,
25.     Sejarah,
26.     Pendidikan,
27.     Statistik,
28.     Jurnalistik,
29.     Hukum,
30.     Budaya,
31.     Sosiologi,
32.     Antropologhi,
33.     Bahasa dan interpreter,
34.     Morfologhi,
35.     Fonetik,
36.     Fonemik,
37.     Astronomi,
38.     Astrologi,
39.     Geologi,
40.     Gemographi,
41.     Gemologi,
42.     Pertambangan,
43.     Graphis,
44.     Kedokteran,
45.     Konfeksi,
46.     Tatanegara,
47.     Ilmu hukum,
48.     Militer,
49.     Politik,
50.     Pertahanan,
51.     Tatakelola / manjemen,
52.     Tata lingkungan
53.     Tata krama,
54.     Perencanaan,
55.     Seni musik,
56.     Seni tari / sejenisnya,
57.     Dokumentasi,
58.     Dll.

Dan jika manusia mampu menguasai ilmu itu dengan tujuan baik dan mensinergikan kebaikan ilmu diatas, maka ia akan mencapai kebahagiaan (yaitu bahagia untuk dirinya dan orang di sekitarnya), dan jika manusia menjadikan ilmu itu sebagai alat untuk berbuat kehancuran dan angkara murka, maka karma* buruk akan menimpa.

*cat.:
Karma disini adalah pemahaman tentang kemulyaan dari Allah, jika amalan manusia baik, maka karma yang baik akan larut dalam diri dan kehidupan manusia, dan bila amalan manusia buruk maka reward itu akan berubah manjadi kutukan bagi pelakunya yaitu bangsa manusia dan sekutunya. Jadi karma adalah bahasa yang saat ini diartikan secara umum. Padahal dalam bahasa pokok ‘arabi berarti “kemulyaan”.

Dan bila kajian ini di lanjutkan, maka bekal pada diri kita (manusia) selayaknya berada pada posisi,:
  • Open mind (jiwa yang terbuka) jangan ada prasangka,
  • Dihayati agar kita semua terbiasa menangkap sinyal ilmu Ilahi melalui hati kita,
  • Yakini bahwa setiap saat sinyal itu datang dari Allah dan tugas hati kita adalah menangkap dan memahami isyarat / sinyal dalam hati kita,
  • Belajar menjadi diri kita sendiri,
  • Tidak pura pura / tidak bergaya seperti orang jenius dst, tapi apa adanya..
  • Hilangkan gengsi, ego, dan semua sifat keakuan,
  • Bersahaja,
  • Tekun,
  • Kontunyu,
  • Optimis,
  • Rajin bersyukur,
  • Rendah hati (bukan bersikap rendah budi).
*********
Dengan hal itu, hati kita akan semakin cepat menangkap isyarat yang bisa diterjemahkan oleh hati menjadi ilmu yang semakin tumbuh dan bertambah..
ingat! “Kecerdasan sesungguhnya adalah jika hati kita jernih dan terbuka..” bukan kecepatan otak merekam suatu moment, karena otak hanyalah jembatan untuk menterjemahkan bahasa hati, ia bisa bohong, tulus atau jujur. Dan kata hati adalah rahasia yang harus di lihat dengan kacamata batin yang bernama “rasa”.

Pertanyaanya sekarang, mampukah saya, Anda dan semuanya?.. mari bersinergy untuk menjawab tanda tanya dalam diri kita yang merupakan Bukti keabadian Dynasti Adam As, yaitu Kholifah / Ras yang layak memakmurkan bumi.

(berlanjut …)