Selasa, 29 Maret 2011

Singkong, Telur Bebek dan Kopi

Charera sore itu baru saja turun dari sepeda kesayangannya, setelah ta’dzim pada sang ayah ia langsung menuju bungker kesayangannya, setelah segarkan diri  charera berjingkat jingkat menuju ruang makan yang berada di dekat pesawat TV, lha kok menu ini lagi gumamnya, seketika itu gairah makannya musnah.. karena disekolah menu itu telah dilahapnya sebelum extra kurikuler.

Ketika papanya datang dari rumah bibi, lantas charera ditanya terkait kemalasannya untuk makan “maaf papa, aku disekolah sudah makan menu ini, tapi aku lapar banget jika papa tidak punya menu lain”, seketika sang ayah memberi jawaban “ ada Nduk” nduk adalah istilah panggilan kesayangan untuk anak gadis di jawa.. sejurus kemudian sang ayah menyerahkan sebungkus paketan yang tadinya berasal dari rumah bibi, seketika hatinya bersorak girang karena ada menu yang ngundang selera..

Tapi apa kata dunia!, ternyata paketan itu hanya barang mentah yang berisi onggokan singkong, telur bebek dan kopi..

Surut sudah langkahnya untuk siapkan piring nampan dan sendok_garpu, mriang rasanya melihat semua ini, tanpa terasa kulit kepalanya jadi gatal dan ujung kukunya telah selusin kali garuk garuk rambutnya..

Melihat kebingungannya, rupanya sang papa faham dengan ekspresi wajah sigadis ini, maka dengan santai diambilnya pisau, baki dan telenan. Sambil memanggil sang gadis, ayah mengajarinya untuk mengupas singkong, mencuci telur bebek, dan merebus kopi dalam jumlah yang cukup.

Setelah semua itu bersih dan rapi, maka sang ayah mengajari charera untuk menjadikan segala sesuatu berubah jadi lebih baik, setelah beberapa saat singkong direbus, maka kerasnya singkong berubah drastis menjadi lunak dan lebih nikmat karena digoreng dengan bumbu yang sedap.

Pada beberapa detik berikutnya, telur bebek yang tadi isinya lunak, cair dan amis kini telah berubah wujud menjadi, padat dan menggiurkan aroma dan rasanya, berselang sejurus kemudian setelah kopi direbus kini tercium aroma khas kopi yang harum, saking senangnya kini Charera yang ganti nanya pada ayah, “kopinya diapakan ayah”, agar nikmat dan sedap tambahkan gula mumpung masih mendidih, sahut ayah sambil melihati teledrama di TV,
Ketika sejurus kemudian semua acara memasak selesai, maka charera menghidangkannya bersama ayah sambil nonton berita di channel TV tersebut..

Nduk, hari ini kamu dapat pelajaran berharga.., imbuh ayah, “apasaja ayah?” Yaitu:
  • Pertama: singkong yang asalnya keras setelah di rebus berubah jadi empuk dan setelah digoreng tambah lebih enak,
  • Kedua: telur bebek yang tadinya berisi cairan dan rentan pecah setelah direbus kini menjadi padat dan enak dinikmati,
  • Ketiga: kopi yang tadinya terasa pahit, setelah direbus dengan air mendidih, maka kini semakin nikmat setelah di taburkan gula..


Tahukah kamu Nak? apa persamaan dari ketiga hal itu?
“Ketiganya melewati suatu proses yang disebut dipanaskan atau dimasak”. Jadi dengan “kemauan untuk ihtiyar” maka apapun yang diberikan Allah SWT. wajib disyukuri, karena faktanya manusi telah diberi materi dan daya Fikir.. jadi dengan Ihtiayar, berfikir dan bersyukur maka kebahagiaan manusia semakin bertambah, begitu pula ilmunya.. maka banyak_banyaklah bersyukur, karena ni’mat Allah akan lebih banyak lagi..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar