Selasa, 19 Juli 2011

Sifat Buruk Diri Manusia (Bag.1)

(Bagian Dari Ilmu Thoriqot)

Dengan mengenal sifat sifat buruk pada diri manusia yaitu diri kita sendiri, maka selayaknya manusia akan semakin tambah pengetahuan terhadap potensi dibalik sifat buruk itu. Tapi sisi baik dan sisi buruk manusia juga akan tergantung bagaimana cara manusia mensikapi keadaan yang sedang terjadi pada dirinya sendiri. Tapi akan lebih baik kalau diri manusia “apalagi seorang muslim” bisa belajar minimal dari ilmunya padi “yang makin berisi makin runduk”, bukannya kopong / kempes malah banggakan diri..

Bila Anda seorang muslim, maka pembelajaran terkait “Sifat buruk diri manusia” adalah bagian dari ilmu suluk yaitu tahapan-tahapan dalam menjalani Thoriqoh kepada Allah, kenapa demikian? Karena Sifat buruk diri manusia ada 16 sifat, jika semua itu telah dapat di kendalikan, maka 30 sifat mulia akan semakin subur, dan fase-fase inilah yang menjadikan diri manusia semakin dekat, sangat dekat, bahkan diri manusia yang bersangkutan akan larut dalam Cahaya milik Allah Swt.

Sedalam itukah efeknya? “tentu!”.. dan jika segenap diri Anda benar-benar merasa perlu untuk larut dalam cahaya Ilahi, maka mari bersama sama membahas ini satu demi satu.. dan kita memulai dari …:
Sifat Amarah
Sifat ini adalah sifat paling rendah / sifat paling hina dalam diri manusia, sifat ini bersaudara dengan keburukan yang di beri label “Sifat Lawwamah” bisa saja saya dan Anda mengatakan beda rupa sama rasa. Amarah adalah sifat dalam diri manusia dan ketika ia menampakkan dirinya, maka ia akan mudah dikenali dengan aktifitas sebagai berikut :
(1)      Pelit, penyakit ini mudah sekali di kenali dalam diri manusia, “termasuk dalam diri saya “maksudnya penulis”, karena bohong besar bila saya bukan orang pelit. Tapi tulus mengakui diri kita pelit, menjadikan diri kita lebih terbuka dengan adanya kebenaran. Dan hal itu masuk akal, dengan begitu, maka diri kita akan berfikir untuk mulai mengikis sifat pelit ini dalam berbagai cara..
(2)      Serakah harta-Tahta-Wanita, ini juga sifat yang sangat mudah di kenali dalam diri kita (manusia). Bagi seorang pria, harta – Tahta – wanita merupakan object yang selalu hadir dalam fikiran mereka, begitu juga seorang Wanita, Cuma metode penerapannya yang berbeda. Ada yang sangat mencolok dan ada yang samar-samar. Dan kedua hal itu tujuannya sama..
(3)      Berhati buruk, untuk mengetahui adanya sifat ini sebenarnya dapat di katakan mudah, sangat mudah atau susah dan bahkan sangat susah. Tapi dari beberapa kalimat dalam paragraph ini, Anda akan terbiasa mengenali tabiat / perilaku seseorang yang sesungguhnya berhati buruk. Diantaranya adalah pesan Nabi Saw, bahwa hati seseorang akan bisa dikenali dari Gelagat / tingkah laku / sikap / sifatnya, kata kata dari lisan / mulutnya dan raut wajahnya.. meski paragraph ini agak panjang, itu bukan masalah untuk membeber penjelasannya, karena tujuan kita disini adalah untuk berbagi pengetahuan. Ingatlah dalam keseharian Anda, di pasar, di terminal, di parkiran, di mall dll.., Anda akan pernah menemukan seseorang dengan raut muka yang kaku, atau seseorang dengan gelagat mencurigakan, atau seseorang dengan cara bertutur kata yang tidak lazim.. dari sekian tanda-tanda itu Anda akan dengan mudah memprediksi seseorang itu dalam kesehariannya, apakah terbiasa dengan amalan baik atau buruk.. dalam pribahasa “ buah jatuh tak jauh dari pohonnya”. Jadi kurang lebih bahasa hati seseorang dengan sifatnya tidak begitu jauh..  
(4)      Masa_bodoh, ini adalah sifat dengan persamaan dengan “tidak punya rasa peduli”, gaaawatt! Bila semut dan merpati saja masih mau tolong menolong, tapi kalau manusia memiliki sifat kayak begini, tentunya telah lebih buruk dari hewan. Tapi dalam keseharian kita memang ada kejadian – kejadian yang menegaskan bahwa pada diri orang tertentu sifat masa bodoh itu merajai dirinya..
(5)      Sombong, biasanya ini juga lekat dengan keberadaan diri kita “maksudnya penulis” karena bohong besar jika saya tidak memiliki sifat sombong, Cuma implementasi tiap-tiap diri dalam pola menampakkan rasa sombong berbeda beda. Misalnya: ada seseorang yang karena Ganteng, pinter, kaya berpangkat terus ia sombong, itu wajar. Tapi apa jadinya jika seperti penulis ini, tidak ganteng, tidak pinter, belum kaya, belum berpangkat sombong lagi!! Gak ada yang di banggakan buka?. Tapi ada kondisi dimana bersikap sombong menjadi berpahala, misal: seseorang sengaja berlaku sombong dengan orang lain dengan maksud menundukkan kecongkaannya / sok kayanya / sok pinternya dll. Sehingga yang bersangkutan jadi minder dan mulai berkaca diri..
(6)      Menuruti syahwat, bagi sebagian orang yang sedang dimabuk sahwat, semua pandangannya terhadap faham keduniaan begitu mempesona, “inilah diantara contoh kasus tsb.” Seseorang yang ingin mendapatkan seorang idamannya akan menjadikan banyak cara agar keinginan jasadnya terpuaskan. Kongkritnya begini.. seorang pria yang lagi naksir berat seorang dara, akan mencari cara agar si dara itu bisa berada dalam genggamannya, ia akan memulai dengan cara yang lazim sampai yang tidak lazim, dari cara kasar sampai cara halus bahkan kalau perlu cara Ghaibpun akan ditempuh.. itu semua karena merasa syahwat / keinginan / nafsunya belum ia kendalikan. Dan sifat ini dimiliki tiap diri manusia. Kuncinya mampu mengendalikan atau belum.
(7)      Mudah marah, ini juga! Sifat ini bagi diri penulis sangat terasa dalam kehidupan sehari hari.. Cuma yang membedakan marahnya diri kita menjadikan orang lain makin buruk apa maikn baik. Kalau marahnya karena Allah dan Rasulnya, maka orang yang marah ini berharap akan ada perubahan kepada orang yang dimarahi segera mengikis kebiasaan buruknya sehingga segera jadi baik. Dan jika marahnya karena Nafsunya sendiri, berarti bukan kategori karena Allah dan Rosulnya..

Jadi dengan memahami 7 sifat Amarah tadi, ada harapan bahwa seseorang beramal atau tidak beramal karena ingin menuju kepada Ridhonya Allah, seseorang akan dapat melihat batas antara dosa dan pahala karena telah memahami ilmunya. Selain itu seseorang akan berdosa atau dapat pahala ketika mengetahui suatu amalan layak di lakukan atau bahkan harus di tinggalkan.

Dan resensi yang telah disajikan Alqur’an adalah:
wamaa ubarri`un nafsa, innan nafsa la ammaarotum bissuu`i illaa maa rohima robbii “Yang Artinya” dan aku tidak mampu membebaskan diriku (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh tuhanku.

Jadi ringkasnya Amarah selalu bermuara kepada kejahatan dengan berbagai varian, yaitu 7 sifat tersebut, kecuali Amarah kepada seseorang atau orang lain, yang karena dimarahi / dilarang maka orang itu akan jadi lebih baik…

Berlanjut … pada bag. 2





Tidak ada komentar:

Posting Komentar