Tampilkan postingan dengan label Pancaran Cahaya. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pancaran Cahaya. Tampilkan semua postingan

Rabu, 27 Juli 2011

5 Harta Karun Yang Tidak Pernah Habis

(From the desk Afif Asyhari)
Maaf saudaraku,..  tulisan ini bukan bermaksud membuat fikiran Anda tertuju pada faham materialistis, bukan juga menunjukkan perbedaan orang yang berharta dan tidak berharta.. karena fitrahnya setiap anak adam yang lahir punya haq untuk memiliki harta karun itu.. tapi ada hal yang mesti di pertimbangkan bahwa sebanyak apapun harta dunia jika di pakai terus menerus pada ujungnya juga akan habis.. kecuali jika diri yang diberi amanah itu mampu membisniskan harta itu dengan manajemen yang bagus, rapi dan terstruktur… hal itu benar bukan?

Itulah sebabnya Nabi Sulaiman As, ketika diberi pilihan dalam menjalani hidup dengan pilihan harta saja atau ilmu saja.. setelah menimbang-nimbang maka Sulaiman As dengan mantap menjatuhkan pilihan pada ilmu pengetahuan. Menurut fikiran sulaiman As seluruh ilmu pengetahuan tidak akan pernah habis meskipun di bagi sejuta kali. Dan harta segera habis setelah dibagi beberapa kali. Mendengar jawaban Nabi Sulaiman As itu malaikat Jibril selaku guru pembimbing membenarkan pilihan Sulaiman As dan juga menunjukkan jalan untuk cepat kaya dan kecukupan (Berarti Nabi Sulaiman As mendapat Ilmu juga mendapat harta).

Sebagai Anak cucu Adam As, Nabi Sulaiman dengan segala kecukupan yang ia miliki semakin runduk kondisi keimanan dan kerendahan hatinya sehingga Allah mengabadikan perjalanan hidupnya dalam Alqur`an dan hingga kini ummat manusia masih bisa mengambil Ibroh / teladan untuk referensi menjalani hidup..

Sesuai haeder diatas “5 Harta Karun Yang Tidak Pernah Habis” adalah harta abadi yang selalu diberikan Allah kepada manusia yang terlahir dimuka bumi, apapun bangsanya, laki dan perempuan tidak ada perbedaan dalam pemberian itu..
Tentunya akan ada pertanyaan yang segera muncul dalam fikiran Anda bukan? (kira kira pertanyan itu adalah) “kenapa kok masih ada berjuta-juta orang miskin pada tiap negara / Bangsa?..
Secara universal jawabannya adalah “karena mereka tidak tertarik untuk menemukannya” atau “mereka tidak sungguh-sungguh dalam mencari” atau “mereka sungguh tidak percaya dengan harta karun itu” atau “mereka masa bodoh dengan adanya harta karun itu”.. jawaban itu sudah cukup untuk mendalami masalah ‘proses penemuan harta karun itu.

Kini tinggal mencari tahu “konsep harta karun” dalam perspektif “kemauan manusia mendapatkan harta karun itu”.


Berfikir dengan sederhana seperti Nabi Sulaiman, yaitu tidak kepingin harta dunia, cukuplah dengan ilmu pengetahuan, maka Sulaiman As menemukan cara untuk cepat kaya dan kecukupan..
Perspektif Kedua:
Langsung saja bekerja dengan giat, bukankah tujuannya hanya untuk memiliki harta? Itu benar. Ibarat Atlit marathon, maka bukan bagaimana cara menjadi juara.. yang dia usahakan adalah “LARI” karena kalau berfikir sepatunya, teknis untuk menang dll.. kelamaan, (orang jawa bilang: kesuwen) bisa-bisa keburu peluang di sabet orang. Perspektif seperti ini juga benar..

Perspektif Ketiga:
Belajar sambil bekerja (dalam arti: pengetahuan yang di temukan adalah proses bertambahnya ilmu pengetahuan). Hal ini juga dalam koridor perkara baik, karena ia memulai untuk mandiri, tidak menggantungkan diri pada orang lain.
Sesuai Hadist Nabi Saw, “seluruh Nabi sejak setelah Nabi Dawud As adalah Nabi-Nabi yang mencukupi keperluannya sendiri” 

Perspektif Keempat:
Belajar terus hingga memiliki Gelar / Pengakuan, dan karena gelar itulah ia akan mulai mengajarkan ilmu yang ia miliki agar mendapatkan jasa berupa alat pembayaran / Uang, emas, perak dll, atau berupa properti yang disepakati.

Itu semua benar.. karena semua perspektif itu menunjukkan kemauan, keuletan dan keyakinan dalam berusaha.
*****

Kita Mulai Pencerahan..

Ketika Paragraph di atas telah merasuki alam pemikiran kita, ada kemungkinan kita semua agak bosan dengan retorika itu.. baiklah mari bersama-sam mentranformasikan semua retorika itu ke dalam jagad kecil yang memiliki kapasitas sebagai penghubung Antara Alam ragawi, Alam Ruhani dan Sang pemilik Harta Karun.

Agar Lebih Sederhana Mari Disepakati Saja Persamaanya..:
  • Alam Ragawi Adalah Alam Manusia Nyata,
  • Alam Ruhani Adalah Fisik Hati Dan Seluruh Essensi Puncak Aktifitasnya,
  • Sang Pemilik Harta Karun Adalah Muthlaq / Tidak Ada Persamaan Apapun / “Laysa Kamitslihi Syaiun”.

Sama persis dengan naskah-naskah kuno atau film-film penemuan treasure milik suatu dinasti kerajaan tertentu atau milik para usahawan masa lalu, Harta karun yang Akan Anda kenali berikut ini, pada tahun 611 masehi telah dihimpun kembali oleh seorang penggembala di kawasan Hijaj, sang penghimpun ini juga tekun berdagang sehingga dengan relasi yang begitu banyak Sang penghimpun harta karun ini semakin hari bertambah pula keahliannya dalam bidang kehumasan, ekonom, Politisi ulung, ahli strategi, filsafat, kedokteran, psikologi dll. Saat kelahirannya Dynasti Bani Hasyim memberikan hadiah dengan sebutan “Muhammad” seorang panutan yang tidak asing lagi di penjuru muka bumi.

Untuk menemukan dan menjadi penjaga harta karun itu “Muhammad bin Abdillah” telah menyiapkan segala sesuatu yang selalu diperlukan oleh para calon penjaga sekaligus pemilik harta karun. Untuk itu setiap calon penjaga dan pemilik harta karun harus memenuhi kriteria berupa:
  • Pemahaman dan aktualisasi konsep iman,
  • Pemahaman dan aktualisasi konsep Islam,
  • Implementasi Iman dan islam untuk mencapai  derajat Ihsan.
  • Dengan implementasi semua hal diatas, maka siapapun yang ingin menjadi penjaga dan pemilik harta karun harus menjalani masa-masa pencarian yang sebut prosesi suluk dengan panduan seorang guru yang disebut mursid.

Jadi sederhananya untuk memiliki harta karun itu siapapun harus mampu mensinergykan hal berikut ini:
  • Beriman dengan sebenarnya,
  • Menjalankan Syaria’at Islam tanpa pilih-pilih,
  • Mensinergykan iman dan Islam,
  • Menjalani prosesi Suluk dalam Bimbingan Mursid untuk mencapai derajat pemilik harta karun.


Dengan bimbingan sang mursid inilah palaku suluk di perkenalkan beberapa alam / negeri yang berjumlah 46 negeri yang memiliki eksistensi berbeda-beda, diantara sifat kountur negeri itu:
  • Ada yang gersang,
  • Ada Sadis,
  • Ada pula negeri yang penuh kebuasan
  • Ada Juga negeri yang penuh dengan tipu daya. Tepatnya ada 16 negeri /wilayah.
  • Sedang negeri /wilayah yang menyenangkan jumlahny ada 28 tempat
  • Dan yang paling di idam-idamkan hanya ada 2 negeri, dimana kedua yang terakhir diliputi kedamaian, ketenangan, rasa cukup, penuh kesyukuran, tersedia pengetahuan dan informasi yang di perlukan sang penjaga atan sang pemilik, diliputi kelengkapan Properti yang full update dengan keinginan manusia.

Tapi namanya proses pencarian tidak semudah tengok kiri-kanan atau membalik telapak tangan. Dalam proses pencarian ada yang di korbankan, hal itu bisa berarti berkorban harta dan waktu, berbekal pula keyakinan, kesabaran dll.

Ingatlah ketika Nabi Muhammad Saw ketika sedang berkholwat untuk menemukan ketenangan diri, untuk menemukan manisnya iman dan untuk menemukan methode berkomunikasi dengan Allah yang sepenuhnya di jembatani oleh hati, tentu bukan hanya sehari dua hari bukan?. Karena semenjak dewasa, Nabi Muhammad telah membiasakan diri dengan amalan-amalan yang bagus, Alamalan itu masuk dalam kategori “Mulhimah, Muthmainnah, Rodhiyah, Mardhiyyah dan Kamilah”. Sehingga lambat laun ketika nabi dengan sangat intens berkhalwat bertahun-tahun akhirnya Nabi telah sampai pada Derajat “Haqqul Yakin” keyakinan yang sesungguhnya terhadap segala sesuatu dalam kehidupan Nyata atau Ghaib.

Dan ketika 10 tahun kenabian sejak Nabi Saw. Menjadi Rosul, kunci gerbang menuju harta karun itu telah Beliau bagikan kepada 313 sahabat beliau ketika suluruh sahabat yang 313 itu berbai’at / bersumpah setia di “Kampung Aqobah” untuk selalu bersama dalam kehidupan Nabi dalam kondisi susah atau senang.  Kepada 313 sahabat inilah nabi muhammad menitipkan kunci gerbang harta karun milik para Rosul. Dan ketika diperdalam letak sesungguhnya posisi harta karun itu, ternyata kunci-kunci gerbang harta karun itu terletak pada 5 tempat dalam jasad semua manusia.. 5 tempat itu adalah tempat penyimpanan harta karun milik Nabi :
  • Adam As,
  • Ibrahim As,
  • Isa As,
  • Musa As dan
  • Muhammad Saw.

Untuk mencapai tempat bersemayam kunci dan harta karun itu, setiap penjaga / pemilik baru harus lulus uji untuk mencapai posisi yang di sebut “Lathifah” yaitu menembus Alam / wilayah dimana kunci dan pintu gerbang itu berada:
  • Lathifah Qolby adalah milik Nabi Adam As,
  • Lathifah Ruh adalah Milik Nabi Ibrahim As,
  • Lathifah Sirri adalah milik Nabi Isa As,
  • Lathifah Khofy adalah Milik Nabi Musa As,
  • Lathifah Akhfa adalah yang Puncaknya yaitu milik Nabi Muhammad Saw, (pencapaiannya adalah “Haqqul Yakin” / segala sesuatu dicapai dengan sebenar-benarnya).
Untuk mencapai 5 Lathifah itu siapapun harus bertarung / mempertaruhkan dirinya dengan 2 wilayah yang dipenuhi keburukan, kesadisan, angkaramurka, spionase, konspirasi dan criminalitas lainnya. 2 tempat / negeri /wilayah itu memiliki banyak sebutan, diantaranya:
  • Lathifatu Kullu Jasad dan
  • Lathifatu Nafsun Nathiqoh

Siapapun, yang mampu mengalahkan 2 sifat buruk itu maka Mereka semua berhak menembus / singgah pada 5 Lathifah yang penuh dengan kebaikan dan kemulyaan.

Siapapun yang telah mampu singgah pada 5 Kerajaan Lathifah itu, mereka semua akan diberi harta karun yang jauh lebih berharga dari pada seisi dunia. Karena siapapun pemenangnya dan berapapun jumlahnya, mereka semua akan mendapatkan langsung dari Pemilik Semesta.. meminta atau tidak meminta pemilik semesta telah menyiapkan harta karun yang sesuai dengan keperluan sang penjaga 5 lathifah itu.
Jadi harta karun yang dimaksud adalah kebahagiaan karena telah mampu berkomunikasi dan larut dalam Cahaya Ilahi.. dengan pencapaian inilah “larut dalam cahaya ilahi” maka siapapun akan tersenyum bahagia, karena keperluannya terhadap dunia telah di cukupkan oleh Allah. Ibaratnya andai sangat terdesak perlu uang, pasir dari dunia yang bawa bermunajat kepada Allah dan larut bersama dirinya dalam Nur Ilahi, maka jika ia ingin pasir itu jadi emas, maka jadilah!!..

Kenapa seperti itu?.. karena sang penjaga / pemilik harta karun telah di ridhoi Allah, dan Allah akan mencukupi keperluannya terkait urusan dunia..

Bagaimana diri kita, saya, Anda?… bukankah semua ingin memulai belajar untuk lebih dekat kepada Allah Swt?.. “TENTU!!”..
Karena 5 Kerajaan Lathifah terbuka untuk siapa saja..

Semoga bermanfaat..

Senin, 25 Juli 2011

Mengembara Bersama Ayat 177 Surat AlBaqarah

Apa kabar semua..?


Diawali dengan pernyataan maaf, saya bukan bermaksud menggurui sahabat, kawan dan teman semua… tapi judul di atas terinspirasi ketika seseorang bertanya kepada saya terkait ayat 177 surat al baqarah untuk di implementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan sesungguhnya.. Ketika pertanyaan yang bersifat minta tolong itu dilayangkan ke hp saya, tidak serta merta saya menjawabnya. Karena saya perlu berfikir apakah saya sudah layak member jawaban atau belum… setelah saya menemukan alas an untuk menjawab pertanyaan teman saya tersebut maka kondisi jawabannya seperti dalam paragraph berikut ini..

Makna logis Albaqarah ayat 177 adalah:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.

Karena nash alqur`an begitu adanya maka mari bersama-sama di tela’ah pelan-pelan.:
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,
hal ini adalah pernyataan Allah bahwa kebaikan itu jangan hanya di lihat lahiriahnya saja,  karena keadaan seperti itu berada dalam taraf formalitas, meskipun formalitas dan rutinitas seorang muslim begitu adanya, keterkaitan dalam hal ini adalah Sholat 5 waktu, sholat sunnah rowatib dan sunnah lainnya.. karena aktualitas sholat itu adalah berkiblat pada masjidil haram di kota mekkah, dan yang berkiblat ke sana adalah seluruh bangsa yang ada di 8 penjuru bumi, jadi kiblat sholat bias menghadap ke utara bagi Negara-negara yang berada di sebelah selatan masjidil haram, ada yang menghadap ke selatan bagi muslimin yang berada di negara sebelah utara kota mekkah dst..
Jadi sholat sebagai tiang dan pondasi islam tetap harus di laksanakan dengan sebaik-baiknya, tetapi jangan berbangga diri dengan amalan sholat dan yang sejenisnya.. logikanya adalah apakah pantas manusia meminta imbalan ketika melaksanakan kewajiba, padahal Allah telah member ni’mat yang tidak bias dibilang, tidak mampu di hitung. Jadi sebagai muslim jangan berharap sesuatu setelah mengerjakan sholat, tapi berdo’alah kepada Allah agar mendapatkan karunia lainnya karena ridho Allah. Ingatlah setiap manusia diberi skill yang berbeda-beda dengan manusia lainnya, disitulah jalan rizki dari Allah akan datang. >>>

Akan Tetapi Sesungguhnya Kebajikan Itu Ialah Beriman Kepada Allah, Hari Kemudian, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab, Kepada Nabi-Nabi, dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
*******
Sebelum paragraph ini berlanjut, kita akan berkenalan dulu dengan pencerahan dari Kitab Tauhid 2, karya DR Shalih bin Fauzan bin Abdullah Al Fauzan, dalam kitab tersebut di nyatakan lebih lanjut >>> …

Cabang-cabang iman bermacam-macam, jumlahnya banyak, lebih dari 72 cabang. Dalam hadits lain disebutkan bahwa cabang-cabangnya lebih dari 70 buah.
Dalil cabang-cabang iman adalah hadits Muslim dari Abu Hurairah Radhiallaahu anhu,
Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam bersabda:
“Iman itu tujuh puluh cabang lebih atau enam puluh cabang lebih; yang paling utama adalah ucapan “la ilaha illallahu” dan yang paling rendah adalah menyingkirkan rintangan (kotoran) dari tengah jalan, sedangkan rasa malu itu (juga) salah satu cabang dari iman.” (HR. Muslim, I/63)

Beliau Shalallaahu alaihi wasalam menjelaskan bahwa cabang yang paling utama adalah tauhid, yang wajib bagi setiap orang, yang mana tidak satu pun cabang iman itu menjadi sah kecuali sesudah sahnya tauhid tersebut. Adapun cabang iman yang paling rendah adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu kaum muslimin, di antaranya dengan menyingkirkan duri atau batu dari jalan mereka.

Lalu, di antara ke dua cabang tersebut terdapat cabang-cabang lain seperti cinta kepada Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam, cinta kepada saudara muslim seperti mencintai diri sendiri, jihad dan sebagainya. Beliau tidak menjelaskan cabang-cabang iman secara keseluruhan, maka para ulama berijtihad menetapkannya.

Al-Hulaimi, pengarang kitab “Al-Minhaj” menghitungnya ada 77 cabang, sedangkan Al-Hafizh Abu Hatim Ibnu Hibban menghitungnya ada 79 cabang iman. Sebagian dari cabang-cabang iman itu ada yang berupa rukun dan ushul, yang dapat menghilangkan iman manakala ia ditinggalkan, seperti mengingkari adanya hari Akhir; dan sebagiannya lagi ada yang bersifat furu’, yang apabila meninggalkannya tidak membuat hilang-nya iman, sekalipun tetap menurunkan kadar iman dan membuat fasik, seperti tidak memuliakan tetangga.

Terkadang pada diri seseorang terdapat cabang-cabang iman dan juga cabang-cabang nifak (kemunafikan). Maka dengan cabang-cabang nifak itu ia berhak mendapatkan siksa, tetapi tidak kekal di Neraka, karena di hatinya masih terdapat cabang-cabang iman. Siapa yang seperti ini kondisinya maka ia tidak bisa disebut sebagai mukmin yang mutlak, yang terkait dengan janji-janji tentang Surga, rahmat di Akhirat dan selamat dari siksa. Sementara orang-orang mukmin yang mutlak juga berbeda-beda dalam tingkatannya.
*******

Jika selama ini para muslimin telah mengetahui 6 rukun iman, itu sudah bagus karena hal itu adalah syarat. Tetapi untuk memperkaya (baca: ) lebih mendalami makna iman, selayaknya seorang muslim juga perlu belajar lagi bahwa cabang-cabang iman itu ada 70 jenis / cabang. Dengan mendalami iman yang sebenarnya, maka imaginasi keimanan seorang muslin akan lebih berkwalitas dari muslim lainnya. Selain itu eksistensi seorang muslim selayaknya “tidak hanya menjalankan yang disukai dan meninggalkan yang tidak disukai” hal itu pastinya terkait dengan amal ibadah yang di ajarkan baginda Rosul seluruhnya. karena kondisi seorang muslim biasanya akan merasa minder dengan amalan yang di anggap berat dan sulit, “maklum sebagai manusia biasa, kebanyakan kita, termasuk saya/penulis, biasanya malu menyatakan dengan lisan, jadi tetap bersikukuh dengan menampilkan wajah kepura-puran kita bahkan kalau perlu bersikap “Innocent”.
Jika di jabarkan lagi butir-butir iman itu meliputi .:
Beriman kepada Allah s.w.t dan tidak berlaku syirik kepadaNya.
Selain Allah s.w.t. semuanya adalah ciptaanNya dan Dialah yang kekal untuk  selama-lamanya.
Beriman kepada Malaikat.
Beriman kepada kitab-kitab yang diturunkan Allah.
Beriman kepada utusan-utusan Allah.
Beriman kepada takdir Allah, sama ada baik dan buruk semuanya dari Allah.
Beriman kepada hari qiamat.
Beriman dengan adanya syurga.
Beriman dengan adanya neraka.
Mencintai Allah dengan sebenar-benarnya.
Mencintai dan membenci seseorang kerana Allah.
Mencintai Baginda Rasulullah s.a.w.
Ikhlas.
Taubat.
Takut kepada Allah.
Mengharapkan rahmat Allah.
Jangan berputus asa untuk mendapat rahmat Allah.
Bersyukur.
Menepati janji.
Bersabar.
Tawadhu’.
Mengasihi dan bersikap lemah lembut.
Ridho dengan apa yang ada.
Tawakkal.
Tidak berlaku sombong.
Menjauhi kemarahan.
Berperasaan malu.
Menjauhi iri hati, dengki dan hasad.
Menjauhi sejenis prasangka, seperti buruk sangka dan tipu daya.
Jangan terlalu mencintai dunia / dunia bukan segalanya,
Mengucap kalimah tayyibah (syahadah)
Membaca al-Quran.
Mempelajari ilmu agama.
Mengajarkan ilmu.
Berdoa dan bermunajat.
Berdzikir kepada Allah dan beristighfar.
Menjauhi kesia-siaan dan perkataan yang melampaui batas.
Kebersihan, pada badan, pakaian dan tempat tinggal.
Melakukan ibadah solat dengan bersungguh-sungguh.
Sedekah dan berzakat.
Puasa.
Melaksanakan ibadah Haji.
I’tikaf di masjid.
Meninggalkan kampung halaman untuk menegakkan agama /berjihad/sejenisnya.
Menunaikan nazar dan kifarah.
Menjaga amanah.
Menutup aurat.
Berkurban di hari Nahar.
Menyempurnakan prosesi jenazah.
Menjelaskan / membayar hutang.
Memperbaiki muamalah dan mencari harta dengan cara yang baik.
Menjadi saksi terhadap perkara yang benar.
Wajib wara' dalam makan minum dan menjauhi perkara yang tidak halal.
Menjauhi perzinaan.
Menunaikan hak anak dan isteri, para hamba sahay jika ada dan lain-lain.
Menunaikan hak kedua ibu-bapa.
Memberi pendidikan agama kepada anak-anak.
Menghormati orang yang lebih tua dan kerabat / tetangga.
Mempereratkan silaturrahim.
Memerintah dengan adil.
Menyertai jamaah dalam lingkungan yg terjangkau olehnya
Mentaati umara’ / hakim (yang hukumnya tidak bertentangan dengan agama Islam).
Memperbaiki kondisi kemanusiaan secara sukarela dan untuk mendapat Ridho Allah semata.
Menyuruh melakukan kebaikan dan mencegah kemungkaran.
Membantu / mengarahkan seseorang ke arah kebajikan.
Memelihara batasan hokum yang di tetapkan Allah.
Membelanjakan harta di tempat yang diridhai Allah, tidak membazir, boros dan tidak foya-foya.
Menyelamatkan penduduk bumi dari kerugian dan penderitaan.
Bersalam-salaman dan mengucapkan 'Yarhamkumullah' bila ada orang bersin.
Menolak dan membuang benda-benda yang berpotensi menyakiti orang yang lalu lalang.

Bila berkaca pada 70 cabang tadi, dan seseorang berharap mampu mengamalkannya, maka InsyaAllah, seseorang tadi hatinya sampai kepada Allah. Seluruh makluq yang di bumi suka kepadanya dan penghuni langit juga rindu kehadirannya.. 

Semoga Bermanfaat

Senin, 04 Juli 2011

Yang Meramaikan Dunia ( Bag. 3)

( From the desk Afif Asyhari)
Bila ditanya “apa saja yang telah meramaikan dunia” tentunya Anda akan menemukan jawaban yang bermacam–macam, bisa di dapati jawaban dengan bahasa seperti jawaban Anak-anak, Jawaban yang diplomatis atau jawaban bagai seorang sufi. Diantara jawaban yang universal adalah:
  • Ayat Alqur`an yang menegaskan bahwa “Sungguh Allah menciptakan segala yang ada di semesta ini tidak ada yang sia sia” (dan),
  • Merujuk pada hadist Nabi Saw: “Dunia itu (penuh) perhiasan, dan sebaik – baik perhiasan adalah wanita sholihah”.
  • Atau versi yang sangat lekat dengan bahasa “3Ta” ( Dunia dipenuhi oleh urusan harta, tahta, wanita)
  • Ada juga jawaban spesifik versi Anda..!
Itulah yang universal, berhubung penulis juga masih belajar, maka mari di lanjutkan saja.. (dan termasuk yang turut meramaikan dunia, diantaranya adalah….)

Event Antar Bangsa,
kondisi seperti ini banyak dijumpai dan turut mewarnai semarak dunia, seperti halnya:
  • Perserikatan Bangsa Bangsa,
  • Nato ( Nort Atlantic Teritory Organization),
  • Gnb ( Gerakan Non Block),
  • Asean,
  • Seagames,
  • Olympiade,
  • Piala Dunia,
  • Thomas Cup,
  • Uber Cup,
  • G8,
  • G20, Dll.
Dari berbagai event ini, berbagai negara saling bertemu untuk saling menyapa, berbagi pengalaman, berbagi peluang bisnis, sehingga karenanya terjadi suatu dialog yang mengarah pada makna saling menguntungkan.
Untuk meng-Ilmiahkan paragraph ini mari kita coba uraikan satu diantaranya yaitu: Olympiade. Dan tentu Anda faham yang namanya olympiade selalu menghadirkan berpuluh puluh cabang olahraga. Dari puluhan cabang olah raga itu memerlukan ribuan property (seperti: Transportasi, Adminidtrasi, elektronika, seragam, tempat tinggal, keamanan, jasa kesehatan, jasa guides, Laundry dll) dan jika diuraikan lebih lanjut, maka dari sisi persediaan suplay bahan makanan saja diperlukan waktu waktu untuk menyiapkan selama 360 hari, coba bayangkan berapa banyak tenaga kerja dan produsen antar negara yang harus memasok keperluan untuk event tersebut, bagaimana kesibukab jika antar bangsa itu memerlukan pasokan bahan baku dari bangsa lainnya? Semakin ramai bukan?

*****
Panggung Saintis,
Ini suatu aktivitas yang mempertaruhkan Ilmu pengetahuan, Materi, penelitian, sistem manajemen, Sumber daya, ide dan waktu..
Science dapat berkaitan dengan:
  • Dunia Tumbuhan,
  • Dunia Satwa,
  • Dunia Air,
  • Dunia Kedokteran,
  • Dunia Fisika,
  • Dan panggung untuk ahli science bidang ilmu terapan lainnya
  • Dunia pemikiran para Filsuf (Ahli Filosofi)
Coba bayangkan:
Jika Anda adalah Seorang Doktor bidang Elecktronik dan Anda juga bagian dari member IEEE ( institute of enginer electrice and Electronic ) dan Anda mendapatkan tugas dari institusi tersebut terkait pengujian produk hardware signal 4G pada seluruh perangkat telekomunikasi, maka dari seluruh produsen yang akan memasarkan perangkat 4G akan Anda test produk mereka, jika di belahan dunia ini ada 124 pabrikan yang harus Anda test bayangkan:
Berapa komponen yang di rakit dalam perangkat tsb,
Berapa pabrikan pemasok komponen,
Berapa puluh ribu karyawan yang turut mendukung berlangsungnya,
Berapa banyak kontainer yag mengangkut,
Berapa banyak pabrik yang mendapat job untuk pengemasan dll.
Pantas saja hiruk pikuk dunia semakin hingar bingar, karena keperluan manusia terhadap produk orang lain semakin tidak bisa ditunda. Jika demikian semakin hari semakin ramai dunia karena kebutuhan seseorang atau orang lain memerlukan campur tangan pihak lain..

*****
Panggung Politik,
Hiruk pikuk dan hingar bingar dunia tidak lepas dari politik, setulus ataupun sekotor politik maka tetaplah ia dijadikan alternatif untuk sebuah tujuan bagi banyak kalangan untuk suksesi segelintir kalangan lain juga.
Pada belahan bumi ini ada sebagian orang yang tidak tertarik dengan politik dan ada juga sebagian kalangan yang mutlak bergantung pada politik demi tujuan yang ia inginkan..  kalau membahas politik, banyak istilah dan kata yang di jadikan jargon untuk memuji keampuhan politik atau kotornya politik, hal itu antara lain:
  • Politik adalah kendaraan untuk sukses,
  • Politik merupakan jalan untuk selamat,
  • Politik hanyalah bagian kecil dari tujuan hidup,
  • Jika inngin hidup sengsara atau sukses pertimbangkan tentang politik,
  • Tak ada kawan sejati dalam politik,
  • Politik adalah cara untuk menjadikan kawan sebagai lawan dan sebaliknya..
dan masih banyak jargon tentang politik yang karenanya manusia bisa binasa atau digdaya.. dan semua itu juga wajar karena pemain peran politik tetaplah manusia.. dan terlepas dari semua itu dengan adanya politik, maka hingar bingar dunia masih tetap dapat kita saksikan hingga kini.

*****
Bencana Alam,
Inilah kata yang tidak di inginkan semua orang, namun karena ini bagian dari sebab musabab ramainya dunia, maka baiknya disikapi pada posisi yang sedang sedang saja, jadi jika mendengan bencana alam, yang patut difikirkan apakah itu karena bencana alam murni atau karena ulah manusia?
Bencana alam murni adalah sesuatu yang kejadian dan sebab musababnya diluar jangkauan ilmu dan aktifitas manusia. Misalnya jika terjadi patahan lempeng dalam lapisan bumi maka, akan timbul gempa dan mengakibatkan Tsunami / meluapnya air laut karena reaksi balik dari pusaran / aktifitas air laut, sehingga ketinggian air laut di luar kewajaran.
Bencana alam karena kejahilan manusia antara lain aktifitas penggundulan hutan yang direncanakan oleh manusia dengan dalih pemberdayaan SDA dan aktifitas lain yang tidak merevisi lagi SDA yang terbarukan. Contoh: dengan dalih ada peluang ekspor hasil hutan, jutaan hektar hutan didunia telah dicukur habis oleh tangan tangan jahil yang mengaku dirinya pandai memasarkan hasil hutan dan alasan lain yang menyebabkan lingkungan semakin hancur.. bencana yang timbulpun tidak tanggung tanggung,:
  • Banjir Menjadi Langganan Kota Kota Besar,
  • Satwa Liar Merusak Pemukiman Karena Kehabisan Sumber Pangan,
  • Sda Nabati Dan Hewani Punah,
  • Budaya Di Lingkungan Yang Rusak Luluh Lantak Turut Punah, Dlsb.
Maka benarlah 15 abad yang lalu Alqur`an telah berpesan bahwa “ kerusakan di darat dan laut itu karena ulah manusia (sehingga karena ulah itu) Allah menurunkan bagi / menghukum mereka dengan bencana, kelaparan dan kesengsaraan”.

*****
Peperangan ( bukan bermaksud hadirkan S.A.R.A. namun menyelami perkara yang harus bisa dihindari)
Ini juga keadaan yang tidak disukai banyak bangsa, meskipun untuk suatu alasan suatu suku bangsa menyatakan “perang adalah satu satunya cara yang di pilih”. Sebenarnya peperangan tidak akan terjadi kecuali ada 3 hal:
  • Sikap manusia,
  • Perbuatan manusia,
  • Dan ucapan manusia
Yaa.. memang benarlah jika dunia ramai dan damai karena manusia. Begitulah sebaliknya. Tapi agar paragraph ini juga ilmiah mari kita lanjutkan saja menbacanya …

Sikap Manusia
Bila di telusuri dengan saksama, sikap manusia adalah rupa dari apa yang ia fikirkan, bila yang di fikirkan perkara baik maka akan hasilkan sikap dan sifat yang baik, bagitulah sebaliknya.. ketika seseorang atau sekelompok masyarakat terbiasa dengan sikap yang baik, maka masyarakat ini akan memiliki budaya yang baik dan karenanya akan timbul sikap / sifat / rasa keterbukaan dengan kehadiran / pemikiran orang lain, mereka punya budaya untuk menjauhi prasangka buruk, menjauhkan semua sikap yang berbau curiga sehingga siapaun akan merasa nyaman bila hadir di kalangan mereka.. dan type seperti ini menunjukkan gejala-gejala / alasan untuk suatu kemajuan dalam pola fikir mereka dan inilah ciri ciri seseorang / masyarakat yang cepat mendapat keuntungan ( bisa berupa bisnis / materi, pengetahuan dan bermacam macam kemajuan lainnya).
Berbeda dengan seseorang / masyarakat yang antipati, protektive, skeptis dan introvert,  mereka mengartikan kehadiran seseorang / masyarakat lainnya sebagai pesaing, Ancaman dan selalu berfikir terkait konspirasi buruk dan sikap ini akan menghasilkan atau mengarah pada perbuatan / kata kata buruk. Kalau sudah begini pihak manapun akan bersikap dengan perlakuan yang sebanding yaitu sikap buruk dan perlakuan buruk. Jika kondisi ini berbalas maka “peperangan antar individu, antar kelompok bahkan antar bangsa hanya tinggal menunggu komando pemimpinnya..

Perbuatan Manusia,
Peperangan yang besar atau peperangan kecil dapat dengan mudah karena disulut oleh perbuatan segelintir manusia, yang dengan sebab itu kesalah-fahaman semakin jadi tajam, ketika telah masuk dalam kondisi deperti ini, biasan emosi / puncak rasa seseoranglah yang menentukan, jika mereka dapat meredan emosinya, maka peperangan tidak akan terjadi, namun jika emosi sudah tidak terlihat, maka hati mereka telah berubah menjadi sumber amukan, dan ketika hati benar benar tak berfungsi, yang terlihat hanyalah lauran darah “sungguh setan telah larut dalam jasad mereka” tipudaya setan benar benar menguasai 7sifat dalam ubun-ubun mereka dan 9 sifat dalam Fikiran mereka itulah sebabnya  betapa penting memusnahkan 16 sifat buruk pada diri manusia (silakan baca dasar dasar ilmu thoriqot pada artikel web ini), namun jika 16 sifat buruk itu telah musnah dalam diri Anda, makasemua keburukan dan kejahatan telah jauh dari diri Anda..

Ucapan Manusia..
Suatu anugrah ketika Sang Pencipta memberikan manusia sekelompok organ yang dinamai dengan lisan, bibir, dan organ pendukung lainnya.. dan beruntunglah seseorang yang terbiasa dengan ucapan lisan yang baik.. dengan begitu dirinya dan orang lain selamat..
Ketika seseorang memiliki Sikap yang baik, perbuatan baik dan lisannya baik, maka lahir dan batin ia termasuk bagian manusia yang baik.. dan hal itu sebaliknya..
Pertengkaran tidak akan terjadi jika dua orang bersikap baik,
Pertengkaran tidak akan terjadi jika dua orang beruat baik,
Pertengkaran tidak akan terjadi jika dua orang berkata baik,

Jika ada seseorang atau sekelompok manusia sedang menghasut, membuat konspirasi buruk dan jahat.. “cepat selesaikan hal itu”.. jangan sampai mereka ambil untung karena 2 pihak jadi korban..

Jika dua orang saling berbaikan, maka keduanya akan tetap baik, cobalah Anda bayangkan jika yang bersikap, berbuat dan berkata buruk dua orang raja atau dua orang kepala negara, maka kedua negara itu hancur luluh karena sebaris kata, jika di transformasikan dengan materi, hal itu tidak sebanding, bagaimana dengan para tentaranya? Rakyat sipilnya?, para pelajarnya?, para bayi yang baru lahir? Apakah layak jadi tumbal karena sebaris kata beracun dari para pemimpin mereka?...

Jika keramaian dunia ini karena perkara baik, tentunya banyak orang akan bersyukur dan semoga kebalikan dari itu bisa dihindari…

*****
Subhanallah!!
Ternyata memang benar manusia di turunkan ke bumi untuk meramaikan semesta ini..
Padahal yang kita huni baru 1 bumi, bagaimanakah 6 bumi yang lain yang telah diciptakan Allah dengan para penghuninya?
Yaaaa.. selain bumi yang dihuni manusia ada 6 bumi yang lain yang ramai dengan para penghuninya tetapi mereka bukan Putra Adam As dan di 6 bumi yang lain tidak memiliki Nabi Adam As dan tidak memiliki Muhammad SAW, jadi meskipun mereka memiliki keteraturan, kejeniusan dan undang undang yang memadai atau teknologi yang memadai tetaplah mereka masih kalah dengan Ras Manusia Anak Adam.. Kenapa demikian? Karena dari seluruh Ciptaan Allah dalam semesta, maka manusialah yang memiliki kesempurnaan karena manusia dibekali dengan Organ yang sangat Mutakhir dan sangat Mumpuni, organ itu adalah hati yang bisa di huni oleh 46 sifat yang mewakili sifat sifat Hewani, Syaitoni, Malaikati dan sifat dasar karunia Ilahi.

Untuk itu ada hal yang lebih baik yaitu.. meskipun Anda berada dalam ramainya kesibukan dunia , Anda tetap bersikukuh untuk melanggengkan hati Anda dengan berdzikir kepada Sang Pencipta.. karena hati Anda adalah Permata titipan Sang Pencipta yang jika Anda Merawatnya maka Anda akan memiliki kebahagiaan Dunia dan Akhirat.. Cara merawat yang sebenarnya adalah mengamalkan Suluk sepanjang hayat yaitu musnahkanlah 16 sifat buruk dan suburk dan Suburkan 30 sifat baik… Jika itu terlaksana dengan dengan langgeng, maka Ruhh atau jiwa Anda akan tercukupi keperluannya..

(Berlanjut.. )..

Minggu, 03 Juli 2011

Yang Meramaikan Dunia ( Bag.2)

( From the desk Afif Asyhari)
Bila ditanya “apa saja yang telah meramaikan dunia” tentunya Anda akan menemukan jawaban yang bermacam–macam, bisa di dapati jawaban dengan bahasa seperti jawaban Anak-anak, Jawaban yang diplomatis atau jawaban bagai seorang sufi. Diantara jawaban yang universal adalah:
  • Ayat Alqur`an yang menegaskan bahwa “Sungguh Allah menciptakan segala yang ada di semesta ini tidak ada yang sia sia” (dan),
  • Merujuk pada hadist Nabi Saw: “Dunia itu (penuh) perhiasan, dan sebaik – baik perhiasan adalah wanita sholihah”.
  • Atau versi yang sangat lekat dengan bahasa “3Ta” ( Dunia dipenuhi oleh urusan harta, tahta, wanita)
  • Ada juga jawaban spesifik versi Anda..!
Itulah yang universal, berhubung penulis juga masih belajar, maka mari di lanjutkan saja..

*****
Yang Meramaikan Dunia dari kalangan manusia adalah “Berburu”,
Jika Anda mengatakan kalimat berburu, maka terlintas dalam bayangan aktifitas seperti usaha untuk mendapatkan hewan liar dari hutan atau Peralatan berburu ( Panah, senapan, jerat dll) atau juga teknis membidik atau yang sejenis itu,.. namun lebih menggugah imaginasi Anda jika “berburu” diartikan dengan mencari kesenangan, misal saja senang dengan 3TA, (Harta-Tahta-Wanita) atau agar lengkap imaginasi terkait istilah berburu maka kita lanjutkan dengan ...
  • Berburu Harta adalah semua aktifitas yang diharapkan menghasilkan kekayaan berupa Emas, Perak, Platinum atau logam yang lain yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup, selain itu berburu harta juga meliputi “property” seperti Rumah, Istana, Ruko, Perkebunan, Alat transport dan segala sesuatu yang berupa bahan baku dan sumber daya yang mendukung keberhasilan proses berburu tsb. Karena saat ini surat-surat berharga juga dikatakan sebagai harta.. tapi jangan lupa selama Anda berada dalam koridor yang bagus maka anda terlepas dari masalah.. atau sebaliknya..
  • Berburu Tahta, ini juga bagian dari hiruk pikuk yang menambah ramainya dunia kita, betapa tidak? Dengan suatu kedudukan atau jabatan seseorang akan berharap adanya kemakmuran bagi dirinya dan bagi orang lain. Dalam hal ini juga termasuk perilaku dua pihak atau lebih yang saling memanfaatkan moment.
Misalnya: Anda perlu pertolongan dan pihak lain menyanggupi permintaan Anda, maka hal itu telah masuk dalam inisial “transaksi” berarti ini sudah mengarah pada nila jasa ( Rp., $, dll ) atau jasa di tukar dengan properti yang bisa berupa tanah, rumah, ruko, pabrik dll. Jika dicermati hal ini tambah meramaikan dunia, belum lagi jika Dua pihak atau lebih terjadi perselisihan, maka keramaian itu memerlukan pihak yang menengahi bukan?..
  • Berburu Wanita.. atau Para Wanita Berburu Pria ( ini yang seru, jika berburu wanita telah masuk dalam bahasan, maka semua kata, metode, harta dan tahta juga akan angkat bicara), kenapa bisa?.. kenapa tidak! Jangankan manusia, Malaikat Harut dan Marut juga ngiler dengan para wanita yang ada di kawasan Asia Tengah, ketika kedua malaikat ini meminta pada penciptanya agar di beri anugrah berupa “ NAFSU” dan ketika terkabulkan, maka Harta-tahta-wanita di sikat-babat sampai nafsunya terpuaskan. Itu kondisi malaikat harut dan Marut, lalu bagaimana dengan manusia sendiri kalangan laki dan perempuan sama sama diberi hawa nafsu.. ( inilah keasyikan dunia dan ramainya dunia ) coba bayangkan untuk memikat seorang wanita, seorang pria juga memerlukan Penampilan, Properti, Strata dan pendukung lainnya. selain itu pada masa yang bersamaan pria lain juga ingin memiliki wanita ini, dan hal itu sudah menambah ramainya dunia, bagaimana jika dalam waktu bersamaan ada 500 juta orang didunia juga sedang memikat wanita pilihannya masing? Atau bagaimana Jika yang terjadi sebaliknya? Jika Para Wanita juga ingin memikat Pria Idamannya? Berarti keramaian dunia meningkat 2x kali dari perhitungan semula.. ini juga terjadi pada diri saya dan Anda dan itupun wajar karena manusia memiliki sifat dasar “Insaniyah” sifat yang cenderung menuju pada kesenangan jasad.

Berburu Maksiat ( ini juga aneh tapi ini juga nyata dalam kehidupan di ranah bumi)
Hal-hal seperti ini juga bisa di “Ilmiahkan”. jika benak Anda bertanya seperti apa? (mari kita lanjutkan mengembara pada alam pemikiran kita masing-masing)..
Maksiat dan kesengan adalah sahabat akrab yang kadang manusia waras lupa untuk memilah dan memilih.. itu juga wajar karena Anda masih memiliki wujud manusia.. ketika seseorang memiliki tujuan untuk mencari kesenangan belaka, maka dengan sendirinya maksiat telah menyatau dalam tujuan itu.
Gambarannya bagai menanam padi tumbuhlah rumputnya, tapi kalau Anda menanam rumput, jangan harap padinya..
Seperti juga ketika seseorang berkunjung pada zona keramaian, ia terbuai dengan keasyikan alam fantasinya.. ketika didepan mata ada media untuk mewujudkan sang fantasi maka syaraf sensoriknya menuntun syaraf motorik yang ada di kepala. Tangan dan kaki untuk memilih suatu kesenangan. Misalnya Anda sedang berkunjung di plaza super mewah, Komplit dan terjangkau.. tentunya semangat itu akan semakin diobori oleh “sang pembisik” yang larut dalam alur darah Anda, dan dengan sendirinya kesenangan yang cocok dengan Anda itulah yang akan terpilih..
Sebagai contoh:
Bagaimana reaksi Anda saat jalan-jalan di super plaza itu dan Anda menyaksikan seorang wanita yang sedang main game sendirian, bukankah akan ada hasrat untuk bertanya.. “paling tidak” bisakah saya bergabung dengan Anda? Lalu bagaimana jika senyum dan candaan yang menggoda itu bersambut?.. tentunya terjadi keakraban, ada rasa saling terbuka, sama-sama tahu hobi dan kesenangannya, dan seterusnya.. dan seterusnya.. coba bayangkan bagaimana reaksinya jika sang wanita ini berbagi minuman ringan dengan kawan mainnya? Tentu ada rasa tidak enak jika menolak.. (itu juga wajar) lalu apa yang terjadi jika sang wanita ini sedang mencari teman yang bisa dimangsa dengan gratis? “cukup memasukkan sesuatu dalam minuman ringan itu” maka urusan lainpun makin ringan dijalankan.. ( sang wanita statusnya jadi wanita penggoda, dan sang pria kini tergoda).. dan atas kewarasan yang ilmiah ini maka telah dapat ditemukan jawaban antara batas “Maksiat dan Kesenangan” karena contoh diatas meiliki koridor cakupan maknanya sendiri..
Jadi salahsatu kalimat singkatnya adalah kesenangan tanpa batas akan berujung pada maksiat.

*****
Subhanallah!!
Ternyata memang benar manusia di turunkan ke bumi untuk meramaikan semesta ini..
Padahal yang kita huni baru 1 bumi, bagaimanakah 6 bumi yang lain yang telah diciptakan Allah dengan para penghuninya?
Yaaaa.. selain bumi yang dihuni manusia ada 6 bumi yang lain yang ramai dengan para penghuninya tetapi mereka bukan Putra Adam As dan di 6 bumi yang lain tidak memiliki Nabi Adam As dan tidak memiliki Muhammad SAW, jadi meskipun mereka memiliki keteraturan, kejeniusan dan undang undang yang memadai atau teknologi yang memadai tetaplah mereka masih kalah dengan Ras Manusia Anak Adam.. Kenapa demikian? Karena dari seluruh Ciptaan Allah dalam semesta, maka manusialah yang memiliki kesempurnaan karena manusia dibekali dengan Organ yang sangat Mutakhir dan sangat Mumpuni, organ itu adalah hati yang bisa di huni oleh 46 sifat yang mewakili sifat sifat Hewani, Syaitoni, Malaikati dan sifat dasar karunia Ilahi.

Untuk itu ada hal yang lebih baik yaitu.. meskipun Anda berada dalam ramainya kesibukan dunia , Anda tetap bersikukuh untuk melanggengkan hati Anda dengan berdzikir kepada Sang Pencipta.. karena hati Anda adalah Permata titipan Sang Pencipta yang jika Anda Merawatnya maka Anda akan memiliki kebahagiaan Dunia dan Akhirat.. Cara merawat yang sebenarnya adalah mengamalkan Suluk sepanjang hayat yaitu musnahkanlah 16 sifat buruk dan Suburkan 30 sifat baik… Jika itu terlaksana dengan langgeng, maka Ruhh atau jiwa Anda akan tercukupi keperluannya..

(Berlanjut.. )..