Senin, 14 Mei 2012

Bila seluruh galaksi sebaris (musnahnya ummat manusia)


By: afif asyhari – bizafif@gmail.com
Mungkin header diatas belum pas diucapkan, tapi Anda boleh mengeja dengan kalimat yang lebih bagus, misalnya: “Apa yang terjadi jika seluruh galaksi berada dalam satu baris?”. Baiklah dari pada saya bertele-tele, mari kita menyelami suatu kronologi yang pernah di sabdakan Rosul Muhammad SAW yang dalam bahasa bebasnya adalah: “pada suatu masa di akhir zaman, akan terjadi kegelapan tujuh hari tujuh malam, maka beruntunglah manusia yang ingat (banyak dzikir) dan beruntung juga manusia yang lupa di masa itu”.
Atau bila Anda pernah mendengar pesan dari leluhur kita yang bisanya mengatakan “ suatu saat nanti akan terjadi kegelapan 7 hari 7 malam, manusia tidak bisa melihat apapun, tidak merasakan apapun, kecuali mereka yang lupa dzikirnya”. Peringatan dan prediksi ini telah di tuliskan ratusan tahun yang lalu dalam lembar karya milik Syaikh muhammad burhan atau lebih dikenal dengan Pangeran Ronggo Warsito, yaitu Adik dari Pangeran Imam sujono (Kyai imam sujono) yang makamnya berada di gunung kawi jawa timur yang kebanyakan orang datang dan salah cara untuk mendapat kekayaan yaitu dengan membawa sesajen dan kurban,  beliau  juga adalah adik dari Pangeran diponegoro. Dan pangeran diponegoro juga adalah anggota majlis wali songo angkatan ke 10.
( Please go back to header)....
Jika toh demikian, kronologis apa yang menjadi latar belakang terjadinya kehancuran ummat manusia itu? Tentunya Anda masih ingat fenomena semesta skala kecil bukan? Misal gerhana matahari dan gerhana bulan. Ketika gerhana bulan saja kwalitas grafitasi antara matahari bumi dan bulan berubah, air laut bisa pasang surut dalam rentang waktu yang singkat. Bagaimana pengalaman Anda jika menyaksikan gerhana matahari total? Tentunya seluruh aktifitas di suatu daerah akan berhenti sementara waktu. Lalu coba Anda bayangkan jika fenomena sumber kehancuran itu diakibatkan bersatunya seluruh galaksi dalam satu baris. Maka itulah yang dikatakan gerhana tatasurya, yaitu kronologi terjadinya saling ganggu gugat antar galaksi atau tata surya. Berhubung setiap tatasurya memilik mataharinya sendiri atau sumber cahayanya sendiri, maka kronologi gerhana tatasurya itu akan menimbulkan kehancuran makhluq hidup yang luar biasa. Terutama manusia.
Bagaimana paragraph diatas bisa masuk akal atau sampai di nalar pemikiran manusia?.. logikanya begini:
  • Jika gerhana tatasurya pada detik pertama terjadi, maka seluruh sumber energi raksasa pada setiap galaksi akan mati (kekuatan pijarnya musnah), maka pada setiap galaksi akan terjadi kegelapan, dan..
  • Galaksi tempat manusia berada saat detik pertama terjadi gerhana tatasurya itu, maka seluruh sumber energi atau power plant jenis apa saja tidak akan berfungsi (misal: PLTA, PLTG, PLTS, Generator set dll), maka bencana ummat manusia tidak akan bisa dihindari, adakah contohnya? Berikut ini contohnya...
  • Bila dalam detik pertama gerhana tata surya terjadi, dan jutaan kapal laut masih berada di perairan, maka kapal laut jenis apapun akan kehilangan daya grafitasinya, maka prediksi buruknya adalah kapal itu akan ditelan air. Prediksi berikutnya...
  • Jutaan pesawat udara yang berada pada ketinggian juga akan jatuh karena daya grafitasi dan powerplant lokal di pesawat tersebut tidak berfungsi, hal ini juga berlaku untuk semua satelit yang berada pada orbit.
Lalu bagaimana ummat manusia lainnya dibumi?
Apa yang bisa mereka lakukan?
Seberapa besar harapan mereka untuk selamat?
Apa media atau ikhtiar atau usaha agar mereka selamat?
Sahabatku.. pertanyaan-pertanyaan diatas salah satunya pasti telah bersarang dalam pemikiran Anda.. jika kondisi gerhana tatasurya telah separah itu, maka pada akhirnya manusia akan bersandar pada “retorika tangan tuhan” tapi jangan mengartikan tangan tuhan secara fisik, artikan tangan tuhan sebagai sifat maha kuasa, maha perkasa, maha asih dan maha tau.
Retorika inilah yang telah penulis sampaikan pada paragraph paling atas, yaitu pesan Baginda Rosul Muhammad Saw, yang sifatnya universal bagi ummat manusia. Yang hatinya merasa dan mengaku sebagai hamba Allah Swt.
Retorika berikutnya adalah “kesadaran untuk persiapan diri berupa amalah lhir dan amalan batin”. Apa yang bisa dilakukan dengan retorika ini?.. sebagai pembaca yang muslim, maka Cuma ada 2 hal:
  • Sholat 5 waktu sebagai pondasi diri,
  • Tinggalkan semua perkara buruk (dalam level thoriqot ada 16 sifat buruk) dan pupuk-suburkan kebaikan lainnya,
  • Pakailah perisai jiwa dengan “Istighfar dan sholawat”.
Terkait rahasia istighfar Anda bisa membaca rujukan Abadi dalam surat Nuh, Juz 29 ayat 10 dan mengenai rahasia istighfar ada pada ayat 11-dst.
Sedangkan sholawat adalah Perisai jiwa yang memberikan sensor aura untuk setiap Ruh / Jiwa yang beriman Yaitu: Malaikat, manusia dan jin, karena ketiga Ras Makhluq ini bisa merasakan bagian dari iman. Sedang setan, iblis dan sekutunya tdk ada rasa iman. Karena antara hati dan ruh tidak singkron dan di dominasi oleh semua sifat buruk.
(berlanjut...)